In Memoriam Romo Yohanes Subagya SJ (1)

0
1,172 views
RIP Romo Joannes Subagya SJ

PADA hari Sabtu, 14 November 2020, pukul 00.45 dini hari, telah dipanggil Tuhan di Rumah Sakit Sint Elisabeth, Semarang karena gagal jantung: Romo Joannes Subagya SJ dalam usia 82 tahun.

Dalam masa senjanya, ketika masih bertugas sebagai Pastor Rekan di Paroki St. Antonius, Muntilan, Romo Bagya dikenal oleh umat di sana sebagai seorang romo yang rajin berolah raga.

Bahkan waktu itu, meski sudah sepuh, ia masih sanggup naik turun dengan baik ke lantai dua atau lantai satu Pastoran Muntilan.

Romo Joannes Subagya, S.J. adalah pastor kelahiran Semarang, 1 Juli 1938, dari pasangan (Alm) Bapak Constantius Mochamad dan (Alm) Ibu Veronica Roemiarsi Mochamad.

Sehari setelah kelahirannya, ia menerima Sakramen Baptis di Paroki St. Yusuf, Gedangan. Pada usia sembilan tahun, ia menerima Sakramen Penguatan, juga di Gedangan.

Meski lahir di Semarang, Romo Bagya menghabiskan masa kecil dan masa sekolahnya di Magelang. Romo Bagya menempuh pendidikan dasar di Magelang (1945-1952) dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Seminari Menengah St. Petrus Kanisius, Mertoyudan (1952-1959).

Setamat pendidikan di seminari menengah, Bagya muda melamar SJ dan diterima. Ia mulai formasi sebagai anggota Jesuit pada 7 September 1959 di Novisiat St. Stanislaus Kostka, Girisonta.

Dua tahun kemudian, 8 September 1961, ia mengucapkan kaul I dalam Serikat Jesus gi Girisonta dan diterima oleh Provinsial kala itu, Pater G. Kester SJ.

Selama setahun berikutnya, ia menjalani tahun Juniorat, juga di Novisiat St. Stanislaus. Seusai tahun Juniorat, Frater Bagya diutus untuk menjalani formasi Filsafat di Poona, India (1962-1965).

Setelah itu, Frater Bagya menjalani perutusan Tahap Orientasi Kerasulan dengan studi Ilmu Pasti di IKIP Sanata Dharma (sekarang Universitas Sanata Dharma) selama empat tahun (1965-1969).

Awal tahun selanjutnya (1970-1973), Frater Bagya menjalani formasi Teologi di Yogyakarta.

Ketika menjalani studi Filsafat di Poona, Frater Bagya menerima Tahbisan Tonsura dan Rendah, yaitu pada Januari 1965.

Tujuh tahun kemudian, 7 Desember 1972, ia ditahbiskan Subdiakon dan Diakon oleh Bapak Kardinal DarmayuwanaPr.

Pada 8 Desember 1972, ia ditahbiskan menjadi imam oleh Bapak Kardinal Darmayuwana di Yogyakarta.

Program formasi Tersiat dijalani oleh Romo Bagya di Girisonta selama enam bulan, dari Januari hingga Juli 1979,di bawah bimbingan Pater A. Soenarja SJ.

Kemudian pada 2 Februari 1981, Romo Bagya mengucapkan Kaul Akhir dalam Serikat dan diterima oleh Pater Suradibrata SJ dengan gradus profess empat kaul.

Semasa hidupnya, Rama Bagya sering ditugasi untuk terlibat dalam komisi dan yayasan yang dikelola Provinsi Indonesia Serikat Jesus.

Ia menjadi anggota Komisi Pendidikan Provindo dalam dua periode, yaitu 1990-1993 dan 2001-2003.

Setelah itu, ia ditunjuk menjadi Koordinator Komisi Pendidikan Provindo selama delapan tahun (1993-2001). Kemudian selama tiga tahun (1996-1999), Romo Bagya menjadi Anggota Komisi de Ministeriis Provindo.

Sedangkan dalam yayasan-yayasan Provindo, Romo Bagya menjadi Ketua Yayasan de Britto selama tujuh tahun (1980-1987) dan pada periode berikutnya (1991-1997), ia kembali dipilih menjadi Ketua sekaligus Anggota Yayasan de Britto.

Selama sembilan tahun berikutnya (1997-2006), ia menjadi Ketua Yayasan Loyola, Semarang. Dalam rentang tahun 1995-1999 dan 2005-2012, ia ditunjuk menjadi Anggota Yayasan Kanisius.

Semua pengutusan dalam komisi dan yayasan ini ia jalani dengan tekun dan tidak banyak mengeluh.

Riwayat Tugas Romo Subagya

Dosen Fisika dan Matematika IKIP Sanata DharmaYogyakarta1974-1980
Dekan Program Studi Fisika IKIP Sanata Dharma Promotor CLC IKIP Sanata DharmaYogyakarta Yogyakarta1976-1980 1977-1980
Konsultor Rumah Kolese St. Robertus Bellarminus Superior Rumah Kolese Johanes de BrittoYogyakarta Yogyakarta1981-1990 1990-1997
Rektor Kolese St. Ignatius LoyolaSemarang1997-2006
Pastor Rekan Paroki St. AntoniusMuntilan2006-2015
Pendoa untuk Gereja dan SerikatGirisonta2015-wafatnya

Romo Bagya, selamat beristirahat dalam damai di pangkuan Bapa Abadi. Doakan kami untuk bisa menekuni peziarahan hidup kami.

Requiem dan pemakaman

Ekaristi Requiem akan diadakan di:

Tempat: Pemakaman Taman Maria Ratu Damai, Girisonta..

Hari, tanggal: Sabtu, 14 November 2020.

Waktu: 11.00 WIB.

Mempertimbangkan situasi pandemi saat ini, maka pihak Girisonta membatasi jumlah orang yang menghadiri Misa Requiem maksimal 30 orang.

Setelah Misa Requiem akan dilanjutkan dengan pemakaman di tempat yang sama.

Ref: Jesuit.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here