Jalan Rahmat

0
448 views
Ilustrasi: Yesus menyembuhkan orang sakit, by Archdiocese of Washington.

Selasa, 31 Januari 2023

  • Ibr. 12:1-4.
  • Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32.
  • Mrk. 5:21-43

PERJALANAN iman setiap manusia itu tidak sama. Ada yang harus menjalani jalan panjang dan berliku serta melelahkan untuk berjumpa dengan Tuhan.

Kisah hidup yang diwarnai harapan dan keputusasaan harus dirajut dalam hari-hari yang panjang seakan tak berujung.

Namun juga ada yang orang yang cepat mendapat pengalaman iman. Berjumpa dengan kehadiran Tuhan yang berkenan mengubah kehidupannya.

Masing-masing dari kita mempunyai kisahnya.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita dengar demikian,

“Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.

Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.”

Ada dua bentuk rahmat iman yang bisa kita renungkan dari kisah Injil hari ini.

Rahmat iman yang pertama adalah rahmat iman yang panjang.

Seperti yang dialami oleh perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun.

Dia harus berjuang sedemikian rupa, berobat kesana kemari untuk mendapat kesembuhan.

Tetapi selama itu pula dia tidak mendapat jawaban yang memuaskan, sakitnya tidak kunjung sembuh.

Setelah dua belas tahun itulah baru terjawab apa yang menjadi kerinduannya.

Dia tidak berhenti dan tidak putus harapan. Dengan segala harapan yang ada dia tetap berusaha mengetuk hati Allah.

Ini merupakan perjalanan dan proses iman yang panjang dan tentulah tidak mudah.

Rahmat iman yang kedua adalah rahmat iman jalan yang pendek.

Seperti dialami oleh anak usia dua belas tahun, dia mendapatkan rahmat yang istimewa.

Dalam arti tertentu dia tidak perlu berjuang untuk mendapat kesembuhan dari Yesus.

Orang lain yang mengusahakannya, mencari jalan supaya rahmat Allah itu mengalir dalam hidup anak itu. Karena niat baik dan usaha serta kegigihan orang lain rahmat itu sampai kepada anak itu.

Yesus yang diundang memberikan kebangkitan bagi anak itu.

Dalam usia dua belas tahun anak itu mendapat rahmat istimewa; selama dua belas tahun perempuan itu berjuang untuk mendapat kesembuhan.

Meski jalan mereka berbeda, satu Pribadi yang menyatukan moment ini, yakni Yesus Kristus.

Bagaimana dengan diriku?

Jalan rahmat mana yang tengah aku jalani?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here