KAPITEL adalah sidang, rapat atau pertemuan yang didasarkan pada maksud atau cita-cita Ibu Rosa de Bie. Beliau adalah pendiri Kongregasi SFS.
Beliau punya cita-cita yang biasa disebut Peniten Rekolek. Berikut caritas yang semuanya menjadi pengungsian bagi yang menderita. Kini, kita semua menghadapi realitas Revolusi Industri 4.0. Yang mempengaruhi pola hidup empat tahun ke depan.
Para anggota kapitularis merefleksikan bentuk hidup Kongregasi meliputi spiritualitas, persaudaraan, pembinaan, pemerintahan, karya kerasulan kesehatan dan pendidikan serta pengelolaan harta benda Kongregasi.
Melaksanakan Kapitel di tengah masa pandemi menjadi suatu tantangan besar. Karena para suster anggota Kapitularis itu berasal dari komunitas-komunitas di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Semua telah masuk zona merah penyebaran Covid 19.
Harapan untuk tetap melaksanakan Kapitel 2020 dilaksanakan dengan mentaati protokol kesehatan. Sehingga tetap sesuai dengan arahan Ketua Panitia Kapitel 2020 Sr M. Zita SFS. Kapitel ini telah berlangsung mulai tanggal 9-17 September 2020 lalu di Biara Pusat St Fransiskus Sukabumi.
Kapitel diawali dengan rekoleksi yang dibimbing oleh Romo Martin Harun OFM dengan tema “SFS Penuh Harap Menyongsong Dunia Baru”. Lalu dilanjutkan dengan sidang Kapitel yang dimoderatori Romo Yohanes Driyanto Pr.
Kapitel ini menghasilkan rekomendasi yang berlaku untuk empat tahun kedepan.
Hasil-hasil berupa rekomendasi Kapitel ini akan dilaksanakan oleh Pelayan Umum beserta para dewan yang baru dengan Kapitel Pemilihan tanggal 17 September.
Hasilnya adalah mendapat Pelayan Umum yang baru adalah Sr. M. Vincentia SFS. Berikut dewan dan wakilnya yakni Sr M. Clementine SFS, Sr. M. Atanasia SFS, Sr. M. Dominika SFS, serta Sr. M. Leoni SFS.
Kapitel ditutup dengan Perayaan Ekaristi dengan Konselebran Utama Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM. Dalam homilinya, beliau mengajak bertolak ke tempat yang lebih dalam. Bersama Simon Petrus dengan siap menghadapi tantangan baru dalam menjadi manusia baru dalam pengutusan. Serta berdiri di atas dasar yang kokoh untuk merealisasikan kasih.
Peran pemimpin yang diharapkan adalah menjaga api harapan agar tetap menyala dalam Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi.
