Kebenaran dan Kasih Tuhan

0
296 views
Pengampunan tak bertepi, tak bersyarat keadilan tanpa belas kasih beku, bahkan kejam, by Pilgrim.info

DI tangan manusia, kekuasaan sering disalahgunakan. “Kekuasaan itu cenderung korup,” kata Lord Acton. Hanya di tangan Tuhan, kekuasaan itu menyelamatkan.

Bacaan hari ini (tambahan Kitab Daniel dan Injil Yohanes) menegaskan hal itu. Dua tua-tua yang gagal mengingini Susana membuat tuduhan palsu atas isteri Yoyakim itu (Daniel 13: 36-41).

Namun Daniel, orang muda bijaksana, diutus Tuhan untuk membebaskan Susana dari hukuman mati (Daniel 13: 46-48.51-61).

Kekuasaan dan kebijaksanaan Tuhan mengalahkan kekuasaan yang disalahgunakan oleh nafsu yang sesat. Kebenaran menang atas kepalsuan.

Injil Yohanes 8:1-11 menyajikan kisah serupa. Kepada Yesus ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Dengan posisinya yang otoritatif, mereka ingin menjebak Yesus (Yohanes 8: 6).

Seharusnya, perempuan demikian itu mesti dirajam hingga mati (Yohanes 8: 5). Bagaimana sikap Yesus (Yohanes 8: 5)? Bukan dengan kekuasaan Yesus menghadapi mereka, melainkan dengan suara hati dan kasih.

“Ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ”Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8: 7).

Lalu, satu per satu dari mereka itu pergi. Tidak seorang pun melemparkan batu atas perempuan itu (Yohanes 8: 11).

Yesus pun bersabda, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” ( Yohanes 8: 11).

Tuhan yang Mahakuasa menunjukkan bahwa kekuasaan yang ditopang oleh kebenaran dan kasih-Nya akan menyelamatkan manusia.

Ketika menyatukan dirinya dengan Tuhan, manusia dijauhkan dari sikap mengadili dan menghukum sesamanya. Dia akan bertindak penuh kasih kepada sesamanya, terlebih mereka yang berdosa.

Senin, 27 Maret 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here