Keluarga Maluku Jateng Serukan Perdamaian di Kota Ambon

0
4,737 views
kompas.com
kompas.com

SEMARANG,  SESAWI.NET – Warga Kota Ambon diminta menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan sehingga konflik di ibukota Maluku tersebut terus terjadi.

Kerusuhan dua kelompok di Kota Ambon telah membawa korban jiwa dan harta benda, selain itu juga membuka kembali luka lama konflik berbau SARA yang terjadi 1999 silam.

”Kami meminta seluruh warga Kota Ambon, khususnya dua kelompok yang bertikai, untuk menahan diri dan tak mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang membuat panas suasana. Segera akhiri konflik, dan jangan mengulang kembali konflik serupa tahun 1999 silam,” demikian seruan yang disampaikan Ikatan Keluarga Maluku (IKM) Jawa Tengah, yang disampaikan Wakil Ketua, Denny Tulaseket, Senin (12/9)di Semarang.

Didampingi Sekretaris Henri Pelupessy dan Stefy Thenu, Denny mengatakan, masalah yang melatarbelakangi konflik di Ambon yang merupakan tindakan kriminal seharusnya diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku. Warga jangan terpancing dan terprovokasi isu-isu menyesatkan sehingga terjadi konflik yang merugikan semua pihak.

”Kami meminta aparat keamanan untuk mencari dan menangkap para pelaku kerusuhan, termasuk mengungkap siapa saja dalang atau otak intelektual dalam kerusuhan tersebut. Kami juga meminta aparat bertindak objektif, netral dan tak memihak salah satu kelompok,” tegasnya.

Dia mengatakan, konflik berkepanjangan di Kota Ambon pada 1999 terbukti meluas menjadi konflik berbau SARA di sejumlah wilayah lain di Maluku. Untuk itu, IKM Jateng yang merupakan wadah silaturahim bagi warga asal Maluku di Jawa Tengah, mengimbau kelompok yang bertikai di Kota Ambon untuk segera mengakhiri konflik, duduk satu meja dengan pikiran jernih, dan berikrar merajut ikatan perdamaian yang hakiki.

”Mari kita ciptakan Ambon yang damai dan tenteram. Tradisi Pela Gandong yang dianut warga Maluku seharusnya menjadi pemersatu, mengingatkan bahwa kita masih satu gandong (sekandung), satu darah (satu keturunan), dan basudara (bersaudara),” ujarnya.

Tukang ojek tewas

Seperti diberitakan di beberapa media, Kota Ambon, Minggu (11/9/2011), dilanda ketegangan akibat terjadinya bentrokan dua kelompok massa di sejumlah titik di kota itu. Massa tidak hanya saling berhadapan dan melempar batu, tetapi juga sempat membakar sejumlah kendaraan yang ada di jalan.

Berdasarkan sumber di lapangan, bentrokan ini dipicu tewasnya seorang tukang ojek dengan sejumlah luka. Kelompok yang berpihak kepada tukang ojek bernama Darmin Saiman itu tersulut amarahnya akibat kematian itu.

Awal bentrokan terjadi di kawasan Mangga Dua seusai pemakaman Darmin. Bentrokan kemudian meluas ke kawasan Tugu Trikora.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here