Ketiga Kalinya, Pastor Ditembak di Filipina

0
403 views
Fr. Rey Urmeneta ditembak dua pelaku tak dikenal hari Rabu )6/6/18) - Courtesy of RA Maico through Ucan.

INI insiden penembakan ketiga di Filipina dengan target sasaran adalah pastor. Kali ini yang menjadi korban adalah Romo Rey Urmeneta (64), Pastor Paroki St. Mikhael Malaikat Agung di Kota Calamba, sekitar 60 km arah selatan Ibukota Manila.

Ia ditembak pelaku tak dikenal, ketika tengah dalam perjalanan menuju lokasi rapat pastoral. Dua pelaku berkendaraan dicurigai di balik serangan bersenjata api ini.

Insiden ini terjadi pada hari Rabu tanggal 6 Juni 2018 lalu. Korban mengalami luka-luka serius,  namun serangan itu tidak membuatnya tewas sebagaimana telah dialami dua pastor Filipina sebelumnya.

  • Bulan April 2018 lalu, Romo Mark Anthony Ventura dari Gattaran di wilayah Filipina Utara ditembak dan langsung meninggal di tempat. Ia dieksekusi dengan tembakan,  sesaat setelah rampung memimpin Perayaan Ekaristi dan beberapa menit sebelum almarhum aan melanjutkan pelayanan sakramental dengan menerimakan Sakramen Baptis kepada sejumlah anak-anak yang telah menunggunya.
  • Bulan Desember 2017, persinya tanggal 4, Romo Marcelitto Paez ditembak mati di Jaen, Nueva Ecija. Ia menjadi pastor korban penembakan pertama di Filipina.

Romo Urmeneta yang ditembak hari Rabu lalu mengalami luka tembak di bagian punggung dan lengan. Namun, kondisinya kini sudah stabil usai dilakukan tindakan medik.

Usai Misa, Pastor Mark Anthony Ventura Ditembak Mati

Penembakan itu terjadi, ketika ia baru berada di dalam kabin mobil bersama Remedios de Belen, sekretaris paroki, ketika dua penyerang bersenjata api itu mulai mendekatinya dan kemudian meletupkan picu pistol ke arahnya.

Sementara polisi tengah menginvestigasi kasusnya, Romo Urmeneta menjelaskan bahwa bisa jadi motifnya adalah murni kriminal.

Berbeda kasus penembakan dengan korban pastor yang terakhir ini, dua pastor korban serangan senjata api yang telah tewas itu adalah para pejuang kemanusiaan.

Almarhum Romo Ventura aktif berjuang bagi hak-hak asasi masyarakat lokal berhadapan dengan aksi tambang. Sementara,  almarhum Romo Paez lebih banyak berurusan dengan narapidana politik dan tengah berusaha membebaskan salah satu pesakitan politik.

Sumber: Ucanews

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here