Rabu (P)
- Kis. 15:1-6
- Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5
- Yoh. 15:1-8
Lectio
1 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Meditatio-Exegese
Akulah pokok anggur yang benar
Sangat indah Yesus mengumpamakan cara-Nya memberi hidup dan makanan pada semua murid-Nya, pada seluruh Gereja-Nya. Ia seperti pokok anggur memberi hidup dan makanan pada tiap cabang, dahan dan ranting, hingga pucuk-pucuk daun.
Sabda-Nya (Yoh. 15;1), “Akulah pokok anggur yang benar”, Ego sum vitis vera.
Perumpamaan ini menyingkapkan misteri akan kesatuan Gereja dengan Kristus. Santo Paulus menyatakan bahwa manusia disatukan dalam kematian dan kebangkitan-Nya serta tiap jemaat saling terhubung dalam kesatuan tubuh (bdk. Rm. 6:4-6, Rm. 12:5; 1Kor. 12:12-14; Ef. 1:19-23; 4:15-16; 5:29-32; Kol. 2:19).
Dalam Perjanjian Lama anggur menjadi lambang Israel sebagai umat yang dikasihi Allah (bdk. (Mzm. 80:8-12; Yes. 5:1-4; Yer. 2:21). Dan pada era para Makabe pohon anggur terukir dalam setiap keping uang logam Yahudi, sebagai lambang negara.
Maka, umat Israel menjadi umat kesayangan-Nya; dan Ia merawatnya, seperti petani merawat kebun anggurnya sendiri.
Allah, Sang Pemilik kebun anggur, merindukan buah anggur bermutu tinggi dari kebun milik-Nya; tetapi kebun-Nya hanya menghasilkan anggur liar, asam, bahkan, busuk (bdk. Yes. 5:1-4; Yer. 2:21).
Nabi Yesaya menyingkapkan bahwa Allah mengharapkan keadilan dan kebenaran; tetapi umat-Nya hanya menghasilkan kelaliman dan keonaran (bdk. Yes. 5:7).
Yesus menggambarkan dua situasi : mereka yang tidak menghasilkan buah anggur, walaupun masih bersatu dengan-Nya; dan mereka yang menghasilkan buah, tetapi masih harus menghasilkan lebih banyak buah lagi.
Dengan makna serupa, Santo Yakobus menegaskan (Yak. 2:17): ”Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” , fides si non habeat opera mortua est in semet ipsam.
Maka, iman harus diwujudnyatakan atau bekerja dalam kasih atau perbuatan baik. Ditegaskan Santo Paulus, “Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih” (Gal. 5:6).
Yesus menggunakan kata kerja yang dipakai petani buah anggur : memotong dan membersihkan. Maka, Sang Pengusaha kebun anggur akan memotong ranting yang tidak berbuah; dan ia membersihkan ranting lain yang berbuah, agar menghasilkan lebih banyak buah (bdk. Yoh. 15:2).
Ia menegaskan bahwa Ia tidak suka dengan komitmen setengah hati. Maka, Ia memurnikan siapa pun yang menjadi milik-Nya dengan menghadapkan pada tantangan, kesulitan, bahkan, penentangan. Tantangan itu serupa dengan pemotongan dan pembersihan, agar milik-Nya menghasilkan lebih banyak buah.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya
Tiap murid Yesus harus tetap tinggal dan bersatu dengan-Nya. Tinggal dan bersatu dengan-Nya menjamin bahwa ia dihidupi oleh pokok anggur dan dirawat Sang Pemilik kebun anggur.
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku” (Yoh. 15:4).
Bila tinggal di dalam Pokok Anggur (Yoh. 15:5), seperti ranting yang sehar, tiap murid-Nya menghasilkan buah Roh Kudus: kebenaran, kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Rm. 14:17; Gal. 5:22-23).
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu
Relasi Yesus dengan Bapa-Nya menjadi teladan hidup tiap murid-Nya. Ia bersabda, ”Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu” (Yoh. 15:9). Yesus meminta tiap murid-Nya untuk tinggal pada-Nya dan sabda-Nya tinggal di hati tiap murid-Nya.
Bahkan, Ia menekankan, ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” (Yoh. 15:7). Bapa menghendaki manusia menjadi murid-murid Yesus. Dengan cara itu, kita dapat menghasilkan lebih banyak buah.
Katekese
Dibersihkan oleh Yesus. Santo Basilius Agung, 329-379 :
“Maka, dunia, hidup yang diperbudak oleh keinginan daging, tak dapat lagi merasa lebih menerima anugerah Roh Kudus, dari pada sebuah bola mata yang lemah. Karena bola mata itu mampu memandang seberkas cahaya matahari. Pertama-tama, Tuhan membersihkan hidup para murid-Nya melalui pengajaran-Nya, dan Ia menganugerahkan kemampuan untuk memandang dan merenungkan Roh Kudus. Ia bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh. 15:3).
Maka “dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu” (Yoh. 14:17). Nabi Yesaya mewartakan, “Dia yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya” (Yes. 42:5).
Dari kutipan-kutipan yang kita baca, kita dapat belajar bahwa siapa pun yang mengabaikan hal-hal duniawi dan mengatasi godaan untuk menguasanya layak menerima anugerah Roh Kudus” (dikutip dari On The Holy Spirit 22.53)
Oratio-Missio
- Tuhan, semoga aku selalu bersatu denganMu dalam setiap perkataan dan perbuatanku. Semoga Engkau memelukku agar aku mampu memuliakanMu dan menghasilkan buah bagi KerajaanMu. Amin.
- Apakah yang perlu kulakukan agar mau dirawat Pemilik Kebun Anggur dan menghasilkan buah Roh?
Ego sum vitis vos palmites. Qui manet in me, et ego in eo, hic fert fructum multum, quia sine me nihil potestis facere – Ioannem 15:5
Terima kasih Romo