Lentera Keluarga – Iman yang berdampak

0
1,782 views

Tahun A-2. Pekan Biasa V
Minggu, 9 Februari 2020.
Bacaan: Yes 58:7-10; 1 Kor 2:1-5; Mat 5:13-16.

Renungan:

DALAM kotbah di Bukit, Tuhan Yesus menggunakan terang dan garam sebagai identitas hidup orang kristen: “kamu adalah garam dunia…kamu adalah terang dunia”. Cara hidup yang berdampak bagi orang lain di sekitarnya. Kesucian itu tidak cukup dihayati dalam ulah kaselahan pribadi dan kebaikan hidup pribadi yang tersembunyi, kesucian hidup religius itu harus berdampak bagi hidup orang lain, setidaknya menjadi tanda : “hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu yang di surga”. 

Jadi umat, pasutri, imam ataupun religius yang baik, rajin ibadat, tekun doa, membaca KS, rajin ke gereja, aktif dalam hidup menggereja itu tidak cukup. Iman kristen tidak cukup dengan mengusahakan kekudusan hanya dengan kebaikan dan kesempurnaan hidup pribadi. Ada dimensi “sosial” dalam iman yaitu dampak hidup kita bagi orang di sekitar kita. Dampak itu dapat terasa melalui kehadiran atau kesaksian hidup yang kita berikan tetapi juga dari peran serta kita dalam hidup orang lain, baik yang seiman maupun tidak seiman. Orang yang semakin beriman adalah orang yang semakin membuka dan memberikan hidupnya bagi orang lain. Iman itu  berciri terbuka dan misioner. 

Baik bagi kita sebagai anggota mulai melihat aspek hidup iman kita; berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk aktifitas intern gereja kita:  agenda, jadual, program, latihan, sembahyangan, rapat dll. Dan berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk menjumpai orang-orang lain: membantu tetangga kita yang kebanjiran, tetangga yang sakit, saudara-saudara kita yang membutuhkan makanan, sandang dan pakaian;  Keseimbangan antara keduanya perlu kita usahakan terus menerus dalam hidup iman kita. Iman itu meyangkut 4 unsur penting yaitu: pengetahuan iman, perayaan (sakramen dan ibadat), perwujudan (moralitas pribadi maupun sosial) dan penghayatan (doa). 

Kontemplasi:

Gambarkanlah mengapa Yesus mengatakan terang dan garam dunia itu kepada para pendengarNya. 

Refleksi:

Apakah dampak hidup imanku bagi orang di sekitarku?

Doa: 

Ya Bapa, semoga imanku semakin bertumbuh dalam kesaksian dan berdampak serta berdaya ubah bagi orang lain. 

Perutusan:

Jadilah orang kristen yang terbuka dan mau menjumpai, terlibat dan membawa perubahan bagi hidup orang lain. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here