Lentera Keluarga – Ucapan Syukur Daud

0
2,896 views

Tahun A-2. Pekan Biasa I
Kamis,  30  Januari 2020.
Bacaan: 2 Sam 7:18-19.24-29; Mzm 132:1-2.3-5.11.12.13-14;  Mrk 4:21-25. 

Renungan:

SIAPAKAH aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini? Inipun masih kurang di mata-Mu, ya Tuhan Allahku.” Ungkapan ini mengalir dari getaran hati Daud yang tenggelam betapa baiknya Tuhan baginya dan bagi keluarganya.  Dalam doa syukurlah, Daud juga mempersembahkan keluarganya kepada perlindungan Allah dan memohon berkat dariNya. 

Doa inilah yang tanpa sepengetahuan anak-anak, kita doakan sebagai orang tua. Kita bersyukur atas kesatuan perkawinan, keutuhan dan kebaikan keluarga kita; tetapi juga mempersembahkan  keprihatinan serta kecemasan kita bagi kelansungan hidup keluarga kita dan masa depan anak-anak kita. Kadang kita bagun pagi atau tidur larut malam untuk menyerahkan keluarga kita dan kadang disertai dengan tetesan air mata haru.  Tuhan sayang pada perkawinan kita; Tuhan sayang pada keluarga kita. 

Sangat baik jika doa-doa itu menjadi kesempatan bagi kita sebagai pasutri untuk berdoa; lebih baik lagi jika pada jam tertentu kita sebagai keluarga saling mengingatkan dan sepakat untuk berdoa walaupun jarak kita berjauhan satu sama lain. 

Bagi kita para imam dan religius, kasih TUhan yang melimpah adalah awal panggilan kita; dan ketika kita melihat tahap demi tahap perjalanan panggilan kita, kita akan merasakan dan mengalami bagaimana Tuhan membentuk dan menata kita begitu luar biasa. “Siapakah aku ini Tuhan sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?” Semoga kebaikan dan kasih Tuhan itu menjadi sumber kesetiaan dan pelayanan kita. 

Kontemplasi:

Rasakanlah gelora syukur yang terasa dalam hati  Daud di dalam doanya. 

Refleksi:

Bagaimana Tuhan menata, merawat dan mencintai hidupku, panggilan, keluargaku? 

Doa: 

Ya Bapa, begitu besar kasih dan setiaMu dalam sejarah hidupku. Rencana dan rancanganMu adalah indah bagiku. Amin. 

Perutusan:

Kenangkanlah pendampingan dan kasih Tuhan pada hidup anda; dan kemudian mengucap syukurlah di dalam doa anda. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here