Lukas 6: 27-38 Kamis, 12 Sep 2019 Hari Biasa Pekan XXIII

0
728 views
Menunjukkan kebaikan dan keramahan (Wikihow)

Cintai musuhmu

Pengajaran Yesus hari ini bersifat menuntut dan sulit:

“Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.

6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.

6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Kita bukan saja harus mengasihi musuh kita dan berkehendak baik bagi mereka, tetapi juga berbuat baik.

Kita harus berusaha menyatakannya melalui perbuatan yang membangun jika kita mempunyai kesempatan untuk itu.

Meskipun  mereka mencaci kita, berbicara jahat tentang kita dan mengharapkan kita celaka, atau berusaha membuat kita tampak hina atau menjijikkan, kita diajak untuk meminta berkat bagi mereka dan berdoa bagi mereka, berbicara yang baik-baik tentang mereka, mengharapkan yang terbaik bagi mereka, terutama bagi jiwa mereka: ”Kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka.”

Celakanya jika kita bermufakat dan sepakat untuk menghabisi orang yang kita anggap jahat.  Celakanya jika kita mengambil sikap yang lebih aktif terhadap musuh-musuh kita dan bergosip tentang mereka, menyebarkan kejelekan tentang mereka.  

Beginilah sebagian besar dunia bersikap terhadap orang-orang yang dianggap bermasalah. Kita bersukacita jika banyak orang menyetujui kegagalan mereka dan berduka atas keberhasilan dan usaha baik mereka.

Jalan yang ditawarkan Yesus memang tidak mudah, tetapi itulah jalan hidup Yesus.

Paus Fransiskus berkata:

“Jika saya tidak melakukan empat hal ini, yaitu mengasihi musuh, berbuat baik kepada mereka yang membenci saya, memberkati mereka yang mengutuk saya, dan berdoa bagi mereka yang menganiaya saya, apakah  saya masih seorang Kristen? Ya, Anda adalah seorang Kristen karena Anda telah menerima Baptisan, tetapi Anda tidak hidup seperti seorang Kristen. Anda hidup seperti seorang penyembah berhala, dengan semangat keduniawian”

“Janganlah kamu menghakimi

Yesus berkata: “Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

Pengampunan adalah hadiah yang membebaskan. Orang yang diampuni menerima tawaran rekonsiliasi.

Tawaran ini sama halnya dengan undangan untuk berbuat lebih baik, mengubah hidup seseorang, untuk mengatasi kesalahan masa lalu.

Kebebasan juga mengalir pada orang yang menawarkan pengampunan: kebebasan dari kemarahan dan keinginan untuk membalas dendam.

Hadiah pengampunan yang diikuti dengan ingatan terus-menerus akan kesalahan orang lain di masa lalu sama sekali bukanlah hadiah.

Tidak ada pengampunan atau kebebasan jika ingatan menyakitkan akan dosa-dosa masa diangkat berulang kali.

Jika demikian, dapat dipastikan bahwa itu semua bukan pengampunan tetapi penghakiman karena tidak ruang untuk perubahan dan kebaikan.

Hal itu mewujud dalam komentar seperti “Sudah kubilang.” atau “Ini dia lagi.” atau “Kamu tidak akan pernah berubah.” “Kamu selalu jadi bahan omongan.”

Tayangan videonya di bawah ini:

https://www.youtube.com/watch?v=vMNDjVYLDR0&feature=youtu.be

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here