SEORANG bijaksana berkata, “Cintailah orang-orang yang Tuhan kirimkan untukmu. Kamu akan membutuhkan mereka suatu saat nanti.”
Steve Guoves, seorang miliarder berusia 56 tahun. Ia meninggal dunia karena kanker pankreas. Ia meninggalkan kalimat-kalimat terakhirnya.
Misalnya, Bagi orang-orang, kehidupan saya merupakan sebuah kesuksesan. Namun selain pekerjaan, saya hanya memiliki sedikit kebahagiaan, dan pada akhirnya kekayaan hanyalah sebuah hal yang biasa bagi saya.
“Pada saat ini, terbaring sakit dan mengingat kembali kehidupan saya, saya sadar bahwa seluruh ketenaran dan kekayaan yang saya miliki kini tidak ada artinya di depan kematian yang semakin mendekat,” tulis Steve Guoves.
Di lain kesempatan, dia berkata, “Kamu bisa membayar seseorang untuk mengendarai mobil untukmu, menghasilkan uang untukmu. Tetapi kamu tidak bisa menyuruh seseorang untuk menanggung penyakitmu. Setiap orang dapat mencari hal-hal material. Namun kehidupan merupkan hal yang tidak bisa dicari apabila telah hilang.”
Fokus pada kehidupan
Banyak orang bekerja mati-matian demi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Seolah-olah setelah semuanya sudah tersedia, mereka ingin mengatakan kepada jiwa mereka untuk menikmati semuanya. Jiwa tidak perlu susah-susah lagi, karena harta kekayaan yang melimpah itu.
Kisah di atas mengingatkan kita akan peranan harta kekayaan dalam hidup. Ternyata harta kekayaan tidak mampu menahan penderitaan. Harta kekayaan cuma membantu manusia dalam menghadapi hal-hal terburuk yang akan terjadi pada diri manusia. Harta kekayaan tidak mampu menyelamatkan kondisi kesehatan manusia.
Karena itu, yang dibutuhkan dalam hidup ini adalah perjuangan untuk menyelamatkan kehidupan. Melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita, kita bertanya, apa yang mesti kita lakukan?
Yang mesti kita lakukan adalah perbuatan baik sebanyak-banyaknya. Harta kekayaan yang kita miliki mesti kita gunakan menjadi sarana keselamatan bagi banyak orang. Tetap semangat, sahabat-sahabat.
Tuhan memberkati.
