Minggu, 8 November 2015
Biasa XXXII
1Raj 17:10-16; Mzm 146:7.8.9a.9bc-10; Ibr 9:24-28; Mrk 12:38-44
Yesus bersabda, “Janda miskin ini telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain.”
INJIL hari ini mewartakan pada kita bahwa Yesus mengajar para murid-Nya suatu pelajaran dramatis tentang memberi dengan cinta. Menurut Yesus, cinta itu tak berhitung. Ia habis tuntas. Cinta lebih berharga dari emas.
Yesus memuji seorang janda miskin yang memberikan dana dari segala kekurangannya, meski ia hanya memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Padahal yang diberikan tak seberapa dibandingkan orang kaya yang memberi dalam jumlah yang lebih besar. Janda itu dalam kemiskinannya justru memberi lebih dibandingkan orang kaya yang memberi dengan jumlah lebih besar.
Sesungguhnya, Yesus hendak mengajar kita bahwa pemberian sejati harus meluap dari hati yang baik dan murah hati. Pemberian yang meluap dari hati penuh cinta dengan semangat murah hati dan pengorbanan amatlah berharga.
Sebenarnya, janda miskin itu dapat menyimpan uangnya untuk kebutuhannya. Namun ia justru memberikan segala miliknya. Yesus memuji dia karena ia memberikan seluruhnya. Itulah yang dia punya, seluruh hidupnya.
Saat kita hendak menyembah Yesus Kristus dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita mempersembahkan waktu dan hati kita. Mungkin itu tak seberapa, sedikit dan tak pantas, namun Allah dapat bertindak lebih besar dari pada yang kita pikirkan. Mari kita persembahkan waktu, hati dan hidup kita dengan cinta demi kemuliaan nama-Nya dalam hidup kita sehari-hari.
Tuhan Yesus Kristus, semua yang kami punya adalah milik-Mu. Ambillah hidup, waktu dan milikku agar kami boleh memuliakan Dikau kini dan selamanya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)