Mencari Kebahagiaan Sejati

0
280 views
Kebahagiaan Sejati

Bacaan 1: Pkh 1:2; 2:21-23

Bacaan 2: Kol 3:1-5. 9-11

Injil: Luk 12:13-21

Salah satu yang paling dicari oleh manusia di dunia adalah bahagia. Tentu saja ukuran bahagia masing-masing orang pasti berbeda satu sama lain.

Banyak orang beranggapan, memiliki harta banyak atau kaya raya akan membahagiakan hidup di dunia.

Paling tidak ini yang dipikirkan oleh seorang Chamath Palihapitiya, seorang pengusaha sukses di Amerika asal Kanada. Punya masa lalu buruk dalam kemiskinan, ia lalu berusaha keras untuk menjadi orang kaya.

Masa kecilnya sering diejek teman-temannya karena miskin.

Singkat cerita, Palihapitiya mampu mewujudkan obsesinya menjadi pengusaha muda yang sangat sukses. Usia 26 tahun, menjadi Vice President termuda sepanjang sejarah AOL. Lalu menjadi eksekutif senior terlama di Facebook.

Kekayaannya hampir bernilai US $ 1 milyar.

Namun semua itu tak memberikan kebahagiaan baginya, seperti yang pernah ia pikirkan dahulu saat miskin.

Manusia boleh memiliki ambisi, hasrat, dan cita-cita sebagai tujuan hidup mereka. Tak terkecuali materi maupun harta benda yang notabene menjadi hal penting bagi setiap manusia.

Namun oleh penulis Kitab Pengkhotbah, semua itu dianggap tidak ada gunanya.

“…segala sesuatu adalah sia-sia.

Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?”

Maka Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Kolose menasihati agar mencari kebahagiaan sejati yang dari Allah.

“…carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi… matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,”

Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya kepada orang banyak mengingatkan akan bahaya ketamakan. Harta duniawi tak mampu memberikan kebahagiaan sejati. Harta duniawi tidak bisa dibawa mati.

“Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

Pengikut-Nya harus mencari kekayaan yang dari Allah, agar mendapatkan kebahagiaan sejati.

Pesan hari ini

Uang memang penting namun bukan segalanya. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Semua yang ada di dunia hanyalah kesia-siaan belaka.

“Belajar merasa puas dengan apa yang dimiliki atau kamu akan menderita akibat keserakahanmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here