Mengampuni Penyiksa

0
41 views
Ilustrasi: Mengampuni.

Bacaan 1: Ul 26:16-19

Injil: Mat 5:43-48

Ditahun 1997 seorang pewarta injil asal Los Angeles, California, Amerika Serikat Dan Bauman, disekap selama 9 minggu dalam kunjungan pelayanan injil di Iran. Tidak jelas mengapa ia disekap karena merasa tidak melakukan kesalahan apa pun.

Ia disekap saat akan meninggalkan Iran ketika dokumen pribadinya dinyatakan bermasalah. Setiap hari diinterogasi, dipukuli dan ditendang oleh para interrogator. Suatu ketika sudah tidak tahan lagi dan beberapa kali mencoba bunuh diri. Ia sempat berkata dalam hati,

“Jika Tuhan itu baik, mengapa Dia mengizinkan saya mengalami ini?”

Namun Dan Bauman merasakan kehadiran-Nya, suasana ruang sekapan yang tadinya kumuh dan gelap menjadi sangat terang benderang. Bauman celingukan dan melihat Tuhan Yesus berbicara kepadanya,

“Dan, Aku mencintaimu, Aku berjanji menyertaimu.”

Setelah pertemuan itu hatinya merasa lega dan ia mengampuni para penyiksanya sambil berkata,

“…teman-teman, mengapa kita tidak bersahabat saja?”

Bauman akhirnya dibebaskan dalam damai.

Tidak mudah tentu mengampuni musuh dan orang yang sudah membuat kita menderita, namun Bauman mampu melakukannya seperti yang dikehendaki Tuhan Yesus.

“Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga.  Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar.”

Sebelum masuk ke “Tanah Terjanji”, di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa memberikan banyak nasihat kepada bangsanya Israel serta janji Tuhan pada mereka. Agar mereka:

  • Teguh dalam menjalankan kehendak-Nya
  • Percaya, Ia akan menjadi Allah mereka selama seluruh ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, didengarkan dengan baik.

Allah berjanji akan mengangkat martabat mereka diantara bangsa-bangsa lain dan menjadi umat yang kudus.

Pesan hari ini

Syarat kemuridan Yesus adalah kasih tanpa batas dan harus diimplementasikan dalam keseharian dalam bentuk pengampunan dan mendoakan orang yang memusuhimu.

“Cinta tanpa syarat adalah hadiah terbesar dari semuanya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here