Mengenal Yesus Lewat Kitab Suci dan Ekaristi

0
160 views
Ilustrasi dua murid yang berjumpa dengn Yesus setelah kebangkitan-Nya

Bacaan 1: Kis 3:1-10

Injil: Luk 24:13-35

Dalam pertandingan penyisihan Piala Dunia babak dua di Hanoi, tuan rumah Vietnam dikalahkan Timnas Indonesia 0 – 3. Tersorot oleh televisi dimana para pendukung kesebelasan Vietnam kecewa, sedih, mengolok-olok pelatih Philipe Troussier dan satu persatu meninggalkan stadion padahal pertandingan belum usai. Padahal Philipe Troussier sempat menjadi harapan mereka.

Peristiwa mirip juga terjadi pada zaman Yesus.

Warga Yerusalem mengelu-elukan Yesus saat Ia masuk ke kota Yerusalem. Yesus disambut sebagai pahlawan pembebas Bangsa Israel dari penjajah Romawi. Namun apa daya, ketika empat hari kemudian Ia ditangkap, diadili, disiksa dan digantung di kayu salib lalu meninggal, terlihat kekecewaan serta kesedihan para pendukung, murid dan rasul-Nya.

Bahkan sebagian dari mereka ikut mengolok-olok Yesus. Para murid pun kocar-kacir meninggalkan-Nya untuk sembunyi.

Kesedihan dan kecewa tergambarkan dari dua orang murid-Nya yang pulang ke Emaus. Meski berjalan bersama Yesus namun tak mampu mengenali-Nya. Mata mereka terhalang oleh emosi sedih, duka dan kecewa (inner):

“Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dia-lah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel…”

Realita tak sesuai harapan, Yesus yang penuh kuasa itu malah tamat tanpa bisa berbuat apa-apa. Pada saat itu (mungkin juga sampai hari ini), banyak yang menganggap Yesus gagal dan kalah. Mereka lupa pada pegangan hidupnya, yaitu Kitab Suci. Maka mendapat teguran dari Tuhan Yesus:

“Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!

Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?”

Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi._

Hati mereka menjadi semakin terbuka, saat Tuhan memecah-mecahkan roti dan membagikannya pada mereka (Ekaristi).

Kitab Suci dan Ekaristi adalah sumber iman Kristus.

Seperti dikatakan-Nya sendiri bahwa dalam Kitab Suci telah tertulis segala sesuatu tentang Diri-Nya. Dan Ekaristi merupakan puncak kehidupan Kristiani, dimana Kristus mempersembahkan Diri-Nya pada Bapa dalam Roh Kudus bagi keselamatan manusia.

Kedua orang tadi dikuatkan dalam iman oleh perjumpaannya dengan Yesus yang telah bangkit dari kematian. Mampu tampil berani mewartakan, demikian juga Petrus dan Yohanes yang menjadi penuh kuasa oleh Roh Kudus, setelah perjumpaan mereka dengan Yesus.

Pesan hari ini

Bacalah Kitab Suci dan selalu hadir dalam Ekaristi agar semakin mengenal Tuhan Yesus yang kamu imani.

“Iman bukanlah keyakinan tanpa bukti, tetapi kepercayaan tanpa syarat.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here