Menghayati Hukum dengan Hati Penuh Kasih

0
609 views
Kasih by Romo Antonius Suhud SX

INJIL Matius 12:1-8 menceritakan kisah murid-murid Yesus memetik gandum pada Hari Sabat.

Bagi orang Farisi ini pelanggaran berat. Tapi Yesus membela para murid-Nya dan mengangkat kisah Daud yang mengambil roti sajian di Bait Allah yang dikhususkan bagi para imam ketika dia dan pengikutnya lapar.

Dari kisah Injil ini ada dua hal yang mau ditegaskan oleh Yesus:

Pertama, manusia dan nilai kemanusiaan janganlah dikorbankan demi hukum, tetapi hukum.musti dipergunakan untuk kepentingan manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Bila hanya berpegang pada hukum (legalisasi), manusia akan kehilangan dinamika kehidupan. Bagi kita orang Kristiani, Yesus adalah sumber inspirasi, bukan hukum adat maupun hukum ibadat.

Kedua, usaha dan perjuangan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran serta kebaikan, itulah yg lebih penting, dari pada semua korban bakar dan persembahan. Kristus tidak menghendaki kekerasan, taoi kelembutan. Kristus datang untuk keselamatan, bukan kehancuran. Yang diperlukan itu pembanguan dan perubahan hati batin manusia, bukan sekadar pelaksanaan hukum dan ritual semata.

Hal yg perlu digarisbawahi: suatu adat kebiasaan, betapa pun suci, sakralnya akan mencelakakan manusia, bila kita kehilangan kelembutan dan belas kasih, baik dalam hubungan dengan sesama, maupun dengan Allah.

Hidup dan kehidupan manusia, musti ditopang sungguh dengan nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan dari dalam pribadi masing-masing.

Selamat pagi. Salam dan doa berkat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here