Menyiapkan Jalan Tuhan

0
206 views
Ilustrasi: Jalan berlumpur di Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Keuskupan Sanggau, Kalbar. (Sr. Ludovika OSA)

Kamis, 15 Desember 2022

  • Yes. 54:1-10;
  • Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b;
  • Luk. 7:24-30.

ASPEK terpenting dalam relasi kita dengan Allah bukanlah apa yang kita perbuat bagi-Nya, melainkan apa yang kita perkenankan untuk dilakukan oleh Dia dalam diri kita.

Allah berkeinginan untuk mendatangkan perubahan dramatis dalam kehidupan kita.

Dia ingin menjalin relasi yang akrab dan mempribadi dalam kehidupan kita, di mana kita akhirnya dapat mengenal dan mengalami kasih-Nya, kemudian digerakkan untuk mengasihi-Nya.

Dia ingin menganugerahkan kita karunia-karunia Roh Kudus-Nya agar kita bisa mengalami sukacita-Nya.

Seorang bapak mesyeringkan betapa dia sekeluarga mengalami banyak keindahan dalam hidup sebagai murid Yesus.

“Tuhan itu tidak pernah terlambat menolong kami,” ujarnya.

“Bahkan dalam beberapa pengalaman, Tuhan bertindak sebelum saya menyampaikan permohonan pada-Nya,” lanjutnya.

“Pengalaman itu terjadi baik dalam.perkara kecil maupun perkara-perkara yang besar,” sambungnya.

“Tuhan menunjukkan kuasa-Nya saat orang tuaku sakit, vonis dokter yang cukup menyentak kami sekeluarga karena adanya tumor ganas, bisa sembuh total karena belas kasih Tuhan,” urainya.

“Peristiwa itulah yang membuat saya sekeluarga percaya sungguh pada Yesus yang menjadi manusia seperti kita,” paparnya.

“Tuhan kita bukan Tuhan yang jauh dan tidak peduli pada kita namun yang selalu menemani setiap langkah perjuangan hidup kita,” sambungnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripada dia.”

Relasi Yohanes dengan Allah sangatlah mendalam. Dia adalah seorang pendoa yang mengabdikan dirinya untuk mencari Allah dan mendengarkan-Nya.

Yohanes menemukan kekuatan dari Allah semata, untuk berdiri teguh dan setia dalam mengerjakan tugas yang dipercayakan Allah kepadanya.

Kehadiran Yohanes Pembaptis, sungguh menunjukkan betapa Allah berkenan melibatkan kita manusia dalam karya keselamatan ini.

Yohanes selalu mengarahkan orang kepada Yesus, Sang Anak Domba Allah, Juru Selamat atau Mesias yang dinantikan itu.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku telah berusaha membawa orang untuk mengenal dan dekat dengan Tuhan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here