Bacaan 1: 1Raj 12:26-32; 13:33-34
Injil: Mrk 8:1-10
KADANG ada orang terlalu yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Setiap kali melakukan suatu aktifitas dia merancang sendiri rencananya lalu menyelesaikannya. Dan orang itu mengklaim, keberhasilan yang dicapai adalah hasil kerja kerasnya.
Sepakbola adalah sebuah permainan tim, bukan individu. Maka saat ada pemain yang egois dan hanya mengandalkan kemampuan sendiri untuk membuat goal, hal ini menjadi petaka.
Mungkin dia merasa mampu dengan kemampuan sendiri dan lupa ada 10 orang lainnya siap membantunya membuat gol.
Hari ini Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana harus bekerja sama satu sama lain.
Kalau mau, Tuhan Yesus bisa melakukan mukjizat sendirian. Namun Ia ingin melibatkan para murid-Nya.
“Berapa roti ada padamu?”
Sebuah pertanyaan yang juga upaya melibatkan para murid. Tidak hanya roti, ternyata para murid masih punya makanan lain, yaitu beberapa ikan.
Lalu dengan apa yang mereka punya, Tuhan Yesus membuat mukjizat penggandaan roti dan ikan. Tuhan memberi makan, 4.000 orang laki-laki.
Bahkan setelah selesai makan, ada sisa potongan-potongan roti sebanyak tujuh bakul.
Saat para murid hanya menyadari memiliki tujuh roti dan beberapa ikan, seolah hal itu tidak berarti. Bagaimana tidak, yang diberi makan ada 4.000 orang laki-laki. Apa artinya tujuh roti dan beberapa ikan?
Namun bersama Tuhan Yesus, harapan itu bisa terwujud.
Raja-raja Israel itu dipilih oleh Allah. Maka saat mereka meninggalkan kebersamaannya dengan Allah kekuasaannya berpotensi dicabut-Nya.
Apa yang jahat dilakukan Salomo kepada Allah, diulangi lagi oleh Yerobeam sebagai Raja Kerajaan Israel Utara.
Ia jatuh pada penyembahan ilah-ilah dan mendirikan mezbah bagi mereka. Yerobeam juga tidak mau bertobat.
Hal ini tentu saja menurunkan murka Allah.
Tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Pesan hari ini
Tanpa Tuhan kekuatan manusia tidak ada apa-apanya. Mari mewujudkan harapan bersama Tuhan Yesus.
Berhentilah mengandalkan kekuatan sendiri.
“Orang egois itu tidak mampu mencintai, baik dirinya sendiri maupun orang lain. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”