Mgr. Avien: Musik, Bahasa Pemersatu

0
186 views
Konser bareng Paduan Suara Unika Soegijapranata, Gita Assisi Choir(SMA Fransiskus Bandarlampung, dan Gita Asissi Junior Choir SMP Fransiskus Tanjungkarang. (Sr. Fransiska Augustine FSGM)

MUSIK adalah salah satu bahasa universal yang mempersatukan. Sama seperti olahraga: sepakbola, misalnya. Momen ini adalah kesempatan untuk mempersatukan masyarakat dan dunia. Jadi, musik merupakan bahasa pemersatu. Bahasa pembawa damai. 

Perkataan itu disampaikan Uskup Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo dalam acara Kolaborasi Gratia Choir Paduan Suara Universitas Katolik Soegijapranata, Gita Asisi Choir (SMA Fransiskus Bandarlampung) dan Gita Asissi Junior Choir (SMP Fransiskus Tanjungkarang).

Acara ini berlangsung di auditorium SMA Fransiskus Bandar Lampung. Acara yang bertema “Sing with Joy” ini dihadiri pula oleh:

  • Rektor Universitas Soegijapranata Dr. Ferdinandus Hindiarto S.Psi, M.Si.
  • Ketua Yayasan Dwi Bakti Bandarlampung: Sr. M. Editha FSGM
  • Provinsial Kongregasi FSGM: Sr. M. Aquina FSGM.
  • Para imam dan suster FSGM.

Melihat peluang

“Apa yang telah kalian lakukan, harus terus diteruskan. Maka, kita harus mampu melihat peluang sebanyak mungkin bahasa universal yang mempersatukan,” tambah Uskup.

Maka, Uskup mengajak untuk memanfaatkan sebanyak mungkin peluang-peluang bahasa universal, yang mempersatukan banyak orang.  

Musik itu universal dan bahasa pemersatu bangsa. Demikian keyakinan Uskup Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Vinsentius Setiawan Triatmojo. (Sr. Fransiska Augustine FSGM)

Celah lain

Tahun 2024 ini, Ardas VII Keuskupan Tanjungkarang adalah Tahun Pendidikan, Cinta Budaya dan Kaderisasi Politik Cinta Tanahair.

“Waktunya masih panjang, sampai bulan Desember. Nanti kita bisa berkolaborasi lagi. Tujuannya, untuk menyemangati bangsa Indonesia yang kini sedang galau karena pemilu. Banyak yang merefleksikan bahwa negara kita mengalami banyak tantangan yang luar biasa,” papar Uskup.   

Dengan suasana yang seperti itu, Mgr. Avien sapaan akrabnya, mengajak para hadirin untuk membawa ke celah lain, suasana yang mempersatukan bangsa Indonesia.

Gereja Katolik selalu membawa ke arah kesejahteraan umum. “Kita terpanggil untuk menyejahterakan masyarakat. Kalau tidak bisa secara ekonomi, kita dapat menghibur masyarakat dengan lagu-lagu,” kata Uskup sambil tersenyum.  

Pagi hari sebelum acara kolaborasi paduan suara ini berlangsung, diadakan syering bersama guru-guru dan para karyawan. Syering ini memberikan semangat dan mengingatkan betapa pentingnya mendidik anak sesuai zamannya.

Selain syering, juga ada pertandingan persahabatan baket antara mahasiswa Soegijapranata dengan anak-anak SMA Fransiskus Bandarlampung. Tempatnya di Lampung Walk dan konser paduan suara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here