Natalan Bersama PWKDI Kabupaten Semarang Serasi

0
1,140 views

BANYUBIRU – Kabupaten Semarang, Kamis 07 Januari 2016. Dari pukul 09.00 WIB lapangan Polri Banyubiru yang luas dan terpasang tratak itu terus dihadiri rombongan dari berbagai tempat Kabupaten Semarang, khususnya warga Kristiani (Kristen Katolik dan Kristen Protestan) yang bekerja di dinas dan instansi se-Kabupaten Semarang. Paguyuban Warga Kristiani DInas dan Instansi (PWKDI) Kabupaten Semarang itu menyelenggarakan Natalan Bersama dan ini merupakan Natalan Bersama yang ke-9 secara bergilirian dari Kecamatan yang satu ke Kecamatan yang lain setiap tahunnya. PWKDI beranggotakan sebagian besar para guru baik PNS maupun swasta yang berkarya di lembaga pendidikan se-Kabupaten Semarang maupun para PNS yang berkarya di instansi lainnya, misalnya Dinas Kesehatan dan lainnya.

Kali ini, Natalan bersama PWKDI itu dilaksanakan di lapangan Polri Banyubiru dan dihadiri oleh sedikitnya dua ribu orang, baik para anggota PWKDI maupun anak-anak, remaja, orang muda dan pelajar yang terlibat dalam panggung seni dan budaya dalam rangka Natalan bersama tersebut. Para pengisi dari berbagai lembaga pendidikan yakni TK Lentera Ambarawa (Durm Band dan Tari Balet), TK Banyubiru (Gerak dan Lagu), TK Kartika III-23 Yonzipur 4 (Tari Kreasi Kelinci), SD Virgo Maria I Ambarawan (Tari Kreasi Baru) dan SMA Sedes Sapientiae Bedono (Mini Orchestra Paduan Suara).

Rangkaian Perayaan Natal Bersama PWKDI ini dibagi menjadi tiga. Pertama Penampilan Seni Budaya dari berbagai lembaga pendidikan seperti tersebutkan tadi. Kedua, Ibadat Natal yang dipimpin oeh Pendeta Paulus Raditya Praba dari Gereja Bethel Ambarawa, dan ketiga, Perayaan Natal dengan berbagai kegiatan yang ada. Perayaan Natal juga dihadiri oleh Penjabat Bupati Semarang Sujarwanto Dwianto, Bupati Terpilih yang sebelumnya telah pula menjadi Bupati Semarang, H. Mundjirin. Mereka hadir bersama jajaran Muspida, Kapolres, Kodim, dan sejumlah anggota DPR Kabupaten Semarang serta Kapusdik Binmas Polri. Kehadiran rombongan jajaran Pemerintah Kabupaten Semarang disambut dengan Lagu Mars Kabupaten Semarang Serasi dilanjutkan dengan pengalungan bunga dan Tari Gambyong. Sesudah itu dilakukan penyalaan lilin Natal oleh para pejabat Kabupaten Semarang tersebut bersama jajaran Muspida dan Muspika Banyubiru serta panitia, termasuk di dalamnya, Romo Dwijoatmoko SJ yang menjadi Pastor Paroki St. Yusup Ambarawa.

Baik Penjabat Bupati maupun Bupati Terpilih Semarang dalam sambutannya masing-masing mengajak seluruh warga PWKDI untuk hadir sebagai keluarga Kristiani yang peduli pada lingkungan hidup. Mundjirin menekankan pentingnya kerja sebagai ibadat, amanat dan berkat. Maka harus dilaksanakan dengan semangat untuk kemajuan bersama. Sementara Sujarwanto mengajak warga Kristiani turut bersama semua yang lain dalam memerangi narkoba dan menjaga lingkungan hidup. Itulah sebabnya, dalam perayaan itu, beliau juga menandai dengan penyerahan bibit tanaman kepada wakil jemaat gereja-gereja yang ada di sekitar Banyubiru.

8 Jan 2016 - Berita - Pic 1

Dalam Perayaan Natal bersama itu, Romo Aloys Budi Purnomo Pr mendapat kesempatan untuk menyampaikan Pesan Natal yang berbingkai tema “HIdup Bersama sebagai Keluarga Allah”. Mengutip pesan Natal KWI-PGI agar keluarga-keluarga Kristiani hadir sebagai warga bangsa yang baik dan memperjuangkan keadilan, kerukunan dan keutuhan ciptaan; Romo Aloys Budi Purnomo Pr yang juga Wakil Ketua FKUB Jateng dan Delegatus Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang itu mengajak para warga PWKDI untuk berperan aktif mewujudkan peradaban kasih bagi masyarakat yang sejahtera, bermartabat dan beriman, apa pun agamanya. Membuka pesan natalnya dengan melantunkan lagu Amazing Grace, Romo Budi yang bertugas pula sebagai Pastor Pembantu Paroki Ungaran itu membagikan pengalamannya dalam rangka hidup bersama sebagai Keluarga Allah secara lebih luas, tanpa diskriminasi dengan siapa saja di mana saja. Itulah keluarga Allah yang inklusif, inovatif dan transformatif.

Ditegaskan pula, betapa Kabupaten Semarang menjadi contoh yang baik dalam rangka membangun hidup bersama sebagai keluarga Allah tanpa diskriminasi. Ruang-ruang hidup bersama yang rukun dibangun, upaya-upaya menjaga keutuhan ciptaan ditingkatkan dengan tetap membiarkan wilayah Kabupaten Semarang tetap hijau oleh pepohonan, dan kebersamaan hidup dalam keberagamaan dijunjung tinggi. Tentang hidup bersama sebagai keluarga besar Allah, Kabupaten Semarang tak lagi merupakan kotbah, tetapi merupakan pengalaman nyata yang membawa berkah. Contoh sederhana adalah terjadi Natalan Bersama di lapangan, baik yang di Lapangan Kalirejo Ungaran maupun Natalan bersama pagi itu di lapanagan Polri Banyubiru. Ribuan umat yang hadir dalam Natalan bersama itu baik di Kalirejo maupun di Banyubiru merasa nyaman aman dan terlindungi menjagi potret nyata hidup bersama sebagai keluarga Allah yang sejahtera, bermartabat dan beriman.

Simbol-simbol hidup bersama sebagai keluarga Allah tanpa diskriminasi di Kabupaten Semarang antara lain ditandai oleh Gereja Kristus Raja dan Masjid Jami’ Istiqomah Ungaran serta tempat ziarah Gua Maria Kerep Ambarawa dengan Patung Maria Asumptanya.

Semoga hal itu terus menjadi ungkapan Kabupaten Semarang Serasi dalam mewujudkan harmoni dari hari ke hari.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here