OMK Paroki Toasebio Belajar Menulis dan Refleksi Bersama Sesawi.Net

0
1,403 views
Ilustrasi: Bingung mau menulis apa, saking banyaknya ide. (Ist)

MINGGU pagi (16/09) kurang lebih pukul 10.00, sekitar 10-an Orang Muda Katolik (omk) Gereja Paroki St. Maria de Fatima di Toasebio, Glodok, Jakarta Barat sedang berkumpul di sebuah ruangan di pastoran. Bukan sedang merencanakan mau ikut rombongan kampanye salah satu pendukung calon gubernur Jakarta yang kebetulan lagi berkampanye di Vihara Toasebio, tapi hendak belajar menulis.

Setelah tim Sesawi.Net yang diwakili Abdi Susanto hadir, segeralah acara dimulai. Sedikit agak siang peserta bertambah. Dari OMK, setidaknya ada tiga orang.

Dari Sesawi.Net, ada dua fasilitator yang menampakkan dirinya yakni Mathias Hariyadi dan Royani Lim. Ditambah dua orang fasilitator  lain. Satu dari Media Indonesia dan seorang fasilitator lain dari Komsos Keuskupan Bogor.

Tim Sesawi.Net kali ini mengajak semua peserta untuk belajar menulis dan berefleksi. Abdi dalam paparannya menyebutkan bahwa banyak orang kerapkali kesulitan menulis karena tidak tahu harus menulis apa dan bagaimana. “Bahan tulisan ada dimana-mana, dalam kehidupan kita sehari-hari,” jelas pria lulusan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara ini.

Yang penting agar kita bisa menulis adalah semangat untuk selalu latihan, hening dan tenang setiap saat agar bisa berefleksi dan tentu saja banyak membaca agar pengetahuan makin luas.

Selama satu jam para peserta diajak praktik menulis dan refleksi. Satu jam ke depannya, semua hasil tulisan dibacakan dan dikritik.

Peserta tampak antusias dan pastor pembimbing mereka pun tampak puas.

Pastur Paroki Toasebio Romo Suhud Budi SX yang membimbing para OMK ini menyebutkan,”Inilah mereka yang nantinya  akan mengurus website paroki.”

“Jadi, objektif dari pelatihan ini jelas,” tandas pria asal Pakem, Yogyakarta ini.

Setelah sekitar empat jam tim Sesawi.Net memberikan materi, giliran selanjutnya fasilitator dari Media Indonesia.

Thomas Suwarta lalu memaparkan perihal seluk beluk menulis menurut kaidah jurnalistik. Acara diakhiri dengan paparan kawan dari Komsos Keuskupan Bogor Zam zam di sore hari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here