Sahabat pelita hati,
SELAMAT hari Minggu. Salam seroja, sehat rohani dan jasmani. Berkah Dalem.
Kita berjumpa dengan kisah pengutusan tujuh puluh (70) murid. Kisah ini hanya ditemukan dalam injil Lukas. Setidaknya ada dua pesan keutamaan yang dapat kita renungkan.
Pertama, Tuhan mengutus kita seperti domba di tengah-tengah serigala. Artinya hidup dan perutusan kita tidak pernah lepas dari tantangan dan kesulitan. Sewajibnya tantangan itu harus dihadapi dan diatasi, bukan dihindari.
Kedua, Ketika kita nemasuki rumah, Tuhan memerintahkan agar kita terlebih dahuhu menyampaikan salam damai-sejahtera. Jika salam itu diterima oleh mereka maka berkahnya akan tinggal dalam rumah itu. Jika ditolak berkahnya akan kembali kepada kita. Dengan demikian tugas kita sebagai murid Tuhan adalah membawa berkah kepada sesama, di mana pun dan kapan pun. Bahkan jika kebaikan kita tidak ditanggapi atau ditolak janganlah merasa sia-sia. Berkahnya akan kembali kepada kita. Jadi, membawa berkah kebaikan kepada sesama adalah sebuah keharusan bagi murid-murid Tuhan.
Sahabat terkasih,
Bunda Theresa pernah berkata, “ketika kita berbuat baik mungkin orang akan mencurigai kebaikan kita. Namun tetaplah berbuat baik.” Dengan kata lain, hendaknya kita selalu menebarkan kebaikan di mana pun dan kapan pun. Tidak harus dengan perbuatan besar dan spektakuler, cukuplah dengan perbuatan sederhana dalam keseharian kita.
Malam hari menyalakan lentera,
cahaya bulan makin menambah indahnya.
Sampaikan salam damai sejahtera,
tebarkan kasih dan kebaikan-Nya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yes 66:10-14c
Gal.6:14-18
Lukas 10:1-12.17-20
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.” (Luk. 10:1-12)