Pelita Hati: 18.01.2020 – Melawan Hukum Sabat dan “Ketaatan Buta”

0
702 views

Bacaan: 1Sam. 16:1-13, Markus 2:23-28

Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.” (Mrk. 2:23-24.27-28)

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini mengisahkan orang-orang Farisi yang mengkritik dan mencela murid-murid Yesus karena memetik gandum di hari sabat. Orang-orang Farisi yang mengaku diri sebagai pewaris hukum Musa ini sangat ketat dalam menjaga tegaknya aturan-aturan hukum Taurat, salah satunya adalah hukum sabat. Dari satu pihak harus diakui ketaatan orang-orang Farisi itu, tetapi sayangnya mereka sering jatuh pada ‘ketaatan buta’ alias melaksanakan aturan demi mengabdi pada aturan tanpa menyertakan perasaan hati serta mempertimbangkan situasi maupun konteks hidup yang ada. Padahal aturan itu dibuat untuk membantu manusia agar tatanan hidup berjalan dengan baik namun nyatanya justru membuat orang menderita karena kemanusiaannya diabaikan dan dilanggar oleh ketatnya aturan. Bagaimana mungkin seorang yang sedang menderita sakit keras harus dibiarkan jika hari itu adalah hari Sabat?

Sahabat terkasih,

Tuhan mengajak kita untuk tidak menghamba pada hukum Sabat dan Taurat alias tidak menjalankan hidup keagamaan karena takut pada aturan tetapi agar menghayatinya dengan segala ketulusan. Kita harus beriman dalam kegembiraan bukan dengan ketakutan. Semoga pelita sabda hari ini membawa kita pada sikap bijak hati dan tak mengabdi pada “ketaatan buta” seperti yang dihayati oleh para Farisi.

Sudah lewat masa liburan,
saatnya fokus  berkegiatan.
Berimanlah dengan kegembiraan,
bukan karena ketakutan.
Berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ke tepian.
Abdilah Tuhan terlebih dahulu.
niscaya hidup akan berkelimpahan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here