Percik Firman: Hidup Rohani yang Tandus

0
1,035 views

Jumat, 13 Oktober 2017
Bacaan : Lukas 11:15-26

“Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu” (Luk 11:24)

Saudari/a ku ytk.,

PERNAHKAH dalam satu hari Anda malas melakukan apapun? Mau berdoa malas. Mau makan malas. Mau mandi malas. Mau bekerja malas. Mau misa di gereja malas. Hati-hati jika hal itu berlangsung lama, berhari-hari, berminggu-minggu, dsb. Bisa jadi saat itulah hati Anda sedang menjadi “sarang” roh jahat.

Dalam pengolahan hidup rohani, ada dua situasi yang dialami seseorang, yaitu ia sedang mengalami hiburan rohani (konsolasi) dan kekeringan rohani (desolasi). Konsolasi adalah situasi di mana Tuhan terasa dekat dan kehidupan rohani kita terasa semangat. Sedangkan Desolasi adalah situasi di mana Tuhan terasa jauh serta kehidupan rohani kita terasa lesu dan tak bersemangat. Konsolasi dan desolasi bisa terjadi dan dialami semua manusia di dunia ini.

Jika kita mengenal kondisi konsolasi sedang terjadi dalam diri kita dan dituntun ke hal-hal yang lebih baik dan semakin baik di mata Tuhan, Roh Kudus akan terus memberi semangat dan hati kita gembira. Sedangkan roh jahat juga akan mencoba merebut semangat itu. Misalnya roh jahat dapat membujuk, ”Ah, saya memang seperti ini. Tidak perlu berubah, cuek saja.” Saat itu belajarlah untuk tidak memberi perhatian kepada suara yang jahat. Jika kamu menyadari bahwa kondisimu sedang dalam konsolasi, maka keputusan-keputusan yang benar akan memberi rasa damai di dalam hatimu. Sebaliknya keputusan yang salah akan membuat hati menjadi gelisah.

Tetapi jika kita sedang dalam kondisi desolasi dan kita merasa jauh dari Tuhan, roh jahat akan membujuk kita untuk terus merasa damai dan tidak perlu mengubah kebiasaan kita. Misalnya, saat mulai terasa kendor atau malas dalam berdoa, akan ada bujukan dalam hati yang membuat kita berpikir, ”Ah, ya sudahlah. Tidak apa sekali-sekali tidak usah berdoa.” Kondisi yang tidak mau berubah ini tanpa kita sadari semakin menjadi kebiasaan. Dan lama-kelamaan hidup rohani kita menjadi kering dan tandus. Di situlah roh jahat krasan dan senang tinggal dalam diri kita.

Sebaliknya, jika dalam kondisi desolasi hati kita gelisah, Roh Kudus biasanya membujuk kita untuk tidak nyaman dengan kondisi kita yang malas. Ia akan terus berbisik dalam hati, ”Jangan menyerah! Ayo tetap semangat!” Ia akan menyentak kita agar kita mau terus mendekat kepada Tuhan. Dengan mengenal kondisi kita sendiri, suara hati kita akan semakin dipertajam, mana yang berasal dari Tuhan dan yang bukan dariNya. Maka sangat penting belajar mempelajari kondisi kita setiap saat.

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengingatkan para murid dan kita semua akan cara kerja roh jahat yang ingin tinggal dan menguasai diri manusia. Ia akan memilih tinggal dalam diri orang yang sedang menjauh dari Tuhan dan sedang mengalami hidup rohani yang tandus atau kering. Dikatakan tadi, “Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.”

Dengan demikian, orang yang pernah kerasukan roh jahat, hidup rohaninya sedang kering ataupun orang yang pernah jatuh dalam dosa berat, harus waspada dan berjaga-jaga agar jangan sampai ia jatuh lagi dalam kelemahan itu. Sebab pada umumnya mereka yang sampai kerasukan setan (walau sudah dibaptis) umumnya mengijinkan pengaruh jahat itu untuk masuk dan mempengaruhi dirinya, dengan keterlibatan mereka dalam hal-hal gaib.

Demikian juga dengan orang yang pernah jatuh dalam dosa berat, seperti ketagihan obat-obatan, perselingkuhan, perjudian, percabulan, dst juga harus berjaga-jaga agar mereka jangan jatuh lagi ke dalam kelemahan ini. Caranya tentu dengan terus mengandalkan rahmat Tuhan, yang dapat diterima secara khusus di dalam sakramen- sakramen, namun juga di dalam doa-doa, merenungkan dan melaksanakan firman Tuhan.

Pertanyaan refleksinya: Bagaimana situasi hati atau batin Anda akhir-akhir ini? Sejauh Anda sadari, Anda sedang mengalami hiburan rohani atau kekeringan rohani? Lantas, apa yang akan Anda lakukan agar roh jahat tidak tinggal dalam hati Anda? Selamat merenungkan.

Hari Minggu naik kereta
Bersama teman menuju ke kota
Mari terus mendekatkan diri kita
Pada Tuhan Sang Sumber Sukacita.

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Roma.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here