Pesan di Sekitar Perintah Utama

0
174 views
Belas kasih.

SEPERTI ahli Taurat dalam injil hari ini (Markus 12: 28b-34), kita mengetahui perintah utama yang Tuhan Yesus ajarkan (Markus 12: 30.31). Setelah mengetahui bahwa ahli itu mengetahui isi perintah utama, Yesus bersabda, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” (Markus 12: 34).

Sabda Yesus itu mengandung pesan penting. Minimal ada tiga pesan yang perlu direnungkan dan kemudian dijalankan.

Pertama, mengetahui perintah Tuhan saja tidak cukup. Semua pemuka agama Yahudi (ahli Taurat, orang Farisi, dan Saduki) yang berdebat dengan Yesus mengetahui hukum Taurat. Bukankah Yesus dalam pengajaran-Nya mengutip perintah pertama dari Kitab Taurat (Ulangan 6: 4-5 dan Imamat 19: 18)?

Sayangnya, mereka tidak mempraktikkan pengetahuannya itu. Perintah utama menginstruksikan supaya orang mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan (Markus 12: 30). Orang dituntut memanfaatkan keempat kemampuannya itu.

Kedua, menyetujui perintah Tuhan saja tidak menyelamatkan. Ahli Taurat itu menyetujui jawaban Yesus (Markus 12: 32).

Namun, dia belum mewujudkannya dalam hidup sehari-hari. Dia seperti para guru agama dan ahli teologi yang memahami dan membenarkan ajaran Tuhan tanpa menjadikan persetujuan itu bagian dari hidupnya.

Ketiga, datang kepada Yesus adalah satu-satunya jalan yang menyelamatkan. Ahli Taurat itu datang kepada Yesus dan mengetahui bahwa Yesus itu utusan Tuhan yang mencintai Tuhan sesuai yang diajarkan-Nya (Markus 12:30.31).

Namun, dia tidak sungguh dekat dan masuk ke dalam pribadi Yesus. Artinya, dia tidak datang sebagai orang berdosa yang membutuhkan keselamatan dari Yesus. Dalam tingkatan teologis dia berdebat tanpa menyerahkan hati yang bertobat.

Bagaimanakah selama ini relasi kita dengan Yesus? Apakah kita puas dengan mengetahui ajaran-ajaran-Nya yang hanya menambah pengetahuan? Ataukah kita berhenti pada senang berada di dekat Yesus dalam doa dan perayaan ekaristi tanpa bertobat dan menyerahkan diri kepada-Nya?

Ternyata, mengetahui dan menyetujui belaka tidak menyelamatkan. Orang perlu bertobat, lalu datang kepada Yesus dan melakukan yang diajarkan-Nya.

Itulah yang menyelamatkan.

Kamis, 8 Juni, 2023
Alherwanta O.Carm

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here