Pray for Cianjur

0
358 views
Gua Maria Segala Bangsa Paroki Cianjur terkena dampak gempa. (Supri/Paroki Cianjur)

Puncta 24.11.22
PW. St. Andreas Dung Lac, Imam dkk, Martir
Lukas 21: 20-28

GEMPA bumi berkekuatan 5,6 Skala Richter pada hari Senin 21 November 2022 telah mengguncang Cianjur dan sekitarnya. Gempa ini menghancurkan banyak bangunan.

Ratusan orang dikabarkan meninggal. Masih banyak juga yang luka-luka. Kebanyakan dari mereka terkena reruntuhan bangunan.

Pengungsi akibat gempa ini tidak kurang dari 13.000 jiwa, tersebar di berbagai tempat.

Para korban ini banyak yang kehilangan tempat tinggal. Mereka juga mengalami kesulitan makanan, air bersih, dan kebutuhan sehari-hari.

Mereka kehilangan masa depan. Dunia tiba-tiba runtuh bersama datangnya gempa. Mereka tidak sempat menyelamatkan diri. Dunia seperti berhenti berputar. Seolah kiamat sudah mendekat.

Dalam Injil hari ini Yesus berbicara tentang akhir zaman. Ia menggambarkan tanda-tandanya yakni keruntuhan Yerusalem.

Para murid harus waspada kalau Yerusalem dikepung oleh tentara. Keruntuhan kota itu sudah mendekat. Banyak orang akan melarikan diri ke pegunungan. Mereka akan tercerai berai menjadi pengungsi.

Juga akan ada tanda-tanda hebat di cakrawala. Bangsa akan melawan bangsa. Terjadi “ontran-ontran” atau huru hara di mana-mana.

Orang-orang banyak mengalami ketakutan dan kebingungan karena hidup yang serba sulit.

Pada saat itulah orang akan melihat kedatangan Anak Manusia. Itulah saat kedatangan Yesus yang kedua. Ia akan menunjukkan kekuasaan dan kemuliaan-Nya sebagai Raja Alam Semesta.

Saat ini kita sedang dalam masa menanti kedatangan Almasih yang kedua, yakni saat Anak Manusia menyatakan Diri-Nya dalam kekuasaan dan kemuliaan untuk mengadili segala bangsa.

Pesan Yesus kepada kita adalah, “Apabila semuanya itu terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

Bangkit dan mengangkat muka adalah tanda kesiap-sediaan menghadapi Tuhan datang. Gambaran orang yang siap sedia dicontohkan oleh Yesus seperti seorang hamba yang menanti tuannya dari bepergian. Hamba itu selalu berjaga-jaga menyambut kapan pun tuannya datang.

Sebagaimana kita tidak tahu kapan gempa akan datang, begitu pula kita tidak mengetahui kapan Anak Manusia akan datang.

Sikap yang dianjurkan adalah selalu waspada dan siap siaga.
Untuk selalu bersiap siaga, Paulus menasehati, ”Berdirilah teguh, dengan pinggangmu berikatkan kebenaran, dan mengenakan pelindung dada keadilan dan kebenaran, dan kakimu berkasutkan kabar baik tentang perdamaian. Di atas segala hal, ambillah perisai besar iman, yang dengannya kamu akan sanggup memadamkan semua senjata lempar yang berapi dari si fasik. Juga, terimalah ketopong keselamatan, dan pedang roh, yaitu firman Allah.”

Sembari kita berdoa bagi korban gempa di Cianjur, marilah kita juga peduli untuk menolong mereka dengan berbagai cara,

Seluruh mata menonton piala dunia,
Ayo tebak siapa yang akan juara.
Tuhan datang tanpa dapat diduga,
Seperti gempa yang tiba-tiba melanda.

Cawas, berjaga-jagalah senantiasa…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here