Puncta 08.05.19 Yoh 6:35-40 Akulah Roti Hidup

0
1,613 views
Les Miserable karya Victor Hugo.

DENGAN menahan perut yang sangat kelaparan, Jean Valjean terpaksa mencuri roti di kota. Karena tindakannya itu ia harus menebus 19 tahun kerja paksa di penjara.

Ketika dia dibebaskan secara bersyarat, ia pulang ke kotanya. Karena kemalaman, ia harus mencari tumpangan untuk bermalam.

Satu-satunya yang mau menerimanya adalah rumah uskup, Mgr. Charles Francois Bienvenu Myriel. Ia diberi makan roti dan kamar yang layak.

Namun niat jahatnya muncul saat dia melihat peralatan makan yang terbuat dari perak. Ia mencuri senduk dan garpu perak yang mahal itu. Tetapi tindakannya diketahui oleh Mgr. Myriel. Jean Valjean terpaksa memukul uskup tua itu sampai jatuh pingsan.

Malam itu ia melarikan diri. Namun ia tertangkap oleh polisi dan dikembalikan kepada uskup Myriel.

Ketika polisi bertanya kepada uskup, “Apakah barang-barang mahal ini milik bapak uskup? Orang ini telah mencurinya”. “Aku telah memberikannya sebagai hadiah”, kata uskup.

Para polisi itu terkejut dan melepaskannya. Saat mereka hanya berdua, Uskup berkata kepada Jean Valjean, “Aku telah membayarmu dengan barang perak itu. Engkau telah berjanji akan hidup secara baru. Engkau telah ditebus”.

Sejak saat itu Jean menjadi manusia baru. Ia berbuat kebaikan dan kejujuran pada sesamanya. Itulah novel Les Miserables ciptaan Viktor Hugo yang sangat terkenal.

Yesus berkata, “Akulah roti hidup. Barang siapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi”.

Yesus telah memberikan diriNya untuk keselamatan kita. Ekaristi yang setiap hari kita rayakan adalah pemberian diri Tuhan yang sempurna kepada kita. Ia mau menjadi makanan kita. Jika kita mau menerimanNya, kita tidak akan merasa kekurangan, kelaparan. Roti adalah kebutuhan pokok.

Cinta Tuhan adalah kebutuhan kita. Ketika kita merasakan cinta Tuhan, kita tidak akan kehausan dan kelaparan.

Roti hidup yang dari Tuhan itu harus dibagikan kepada sesama.

Seperti Mgr. Myriel yang menolong Jean Valjean dengana roti dan mengubah seluruh hidupnya dengan perak, begitulah cinta Tuhan harus dialirkan kepada orang lain.

Jean Valjean menjadi manusia baru yang penuh dengan kasih karena ia mengalami ditebus, dikasihi oleh Tuhan. Roti hidup atau kasih Tuhan itu walaupun dibagi-bagikan tidak akan habis, malah akan semakin bertambah banyak.

Kita diajak datang kepada Sang Roti Hidup yakni Yesus sendiri. Kita diundang dalam ekaristi karena dalam perjamuan itulah Tuhan memberikan hidupNya.

Sudahkan anda menanggapi undangan Tuhan? Janganlah menunda, hidup kekal menanti anda.

Naik kereta senja menuju Bali
Singgah sebentar di Banyuwangi
Tuhan mengundang kita dalam Ekaristi
Santapan jiwa nan kekal abadi

Berkah Dalem,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here