Puncta 08.10.18. Lukas 10:25-37. The Power of Giving

0
802 views
Ilustrasi: Memberi (Ist)

KETIKA  mendengar ada gempa di Lombok, seorang dosen psikologi Universitas Sugiyopranoto di Semarang langsung terjun ke lokasi menjadi relawan bencana. Beberapa pekan di sana,  dia pulang ke Semarang. Belum sempat menikmati suasana rumah, terjadi gempa di Palu, ia langsung berangkat lagi menolong para korban di Sulawesi Tengah.

Ada banyak relawan yang terjun menolong tanpa dibayar, bahkan mereka rela berkorban menjual harta miliknya untuk menolong sesama yang menderita.

Ada pepatah mengatakan, “Ada dua cara untuk menghilangkan kesedihan, pertama buatlah orang di sekitarmu tersenyum dan kedua, memberilah apa yang bisa kamu berikan”.

Memberi ternyata mampu menghilangkan kesedihan dan mendatangkan kebahagiaan. Ada buku bagus yang berjudul The Power of Giving karangan Harvey Mackinnon dan Azim Jamal.

Dari buku ini kita belajar memahami bahwa memberi tidak membuat kita rugi, kehilangan atau jadi melarat. Justru semua kebaikan itu akan kembali kepada kita berupa kebahagiaan.

Kapankah anda terakhir kali memberi sesuatu?

Saya teringat semalam saya menyempatkan diri (memberi waktu saya) untuk melayat di Mertoyudan. Awalnya saya ragu-ragu pergi tidak, pergi tidak, karena jaraknya jauh dan sudah malam. Tetapi akhirnya saya putuskan pergi. Walaupun di sana saya ikut tuguran tidak lebih dari satu jam lalu saya pulang jam 23.35. Saya sampai rumah jam 02.15. Lalu saya berdoa malam ( eh … dah pagi) bersyukur pada Tuhan dan ada perasaan lega, sukacita, puas, gembira. Saya tidak kehilangan apa-apa tetapi saya seperti mendapat harta yang berkelimpahan.

Itulah The Power of Giving.

Bacaan tentang Orang Samaria yang baik hati dari Injil Lukas ini mengajarkan bagaimana daya kuat dari semangat memberi. Memberi tidak harus berupa harta/materi yang banyak. Memberi senyuman, sentuhan, sapaan, waktu, ide, usul atau pemikiran, ketrampilan, bakat atau talenta kita sungguh sangat berarti. Mungkin kita hanya satu orang di dunia ini. Tetapi bisa jadi kita adalah dunia bagi sebagian orang.

Maka memberilah karena memberi adalah kebahagiaan yang mendatangkan manfaat bagi si penerima maupun si pemberi. Milikilah mental berkelimpahan sehingga kita suka memberi.

Beli buah di Pasar Turi. Sekeranjang dibawa dengan avanza. Jangan lelah untuk memberi. Hati kita akan selalu bahagia. Berkah Dalem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here