Rasa Malu

0
2,122 views

“Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.” (Luk 11, 8)

SETELAH upacara tahbisan imam selesai, saya berganti pakaian, kemudian minum dan berdiri di halaman keuskupan. Saya bertemu dengan para imam yang berasal dari Yogya dan semarang serta menyalami umat lainnya. Beberapa kali saya mempersilahkan umat untuk ikut makan malam di aula, namun mereka memberikan jawaban yang hampir sama, “Gak lah romo. Malu!” Setelah itu mereka terus pamitan pulang.

Malu merupakan perasaan yang sering dialami oleh banyak orang. Rasa malu bisa dialami oleh anak-anak, orang muda maupun orang dewasa. Ada orang yang merasa malu dan menyembunyikan diri. Malu berkaitan dengan rasa minder dan rendah diri, merasa diri tidak berharga dibandingkan dengan orang lain. Ada juga yang malu, karena sikap dan perbuatannya yang salah atau keliru. Orang merasa malu dan berusaha menutupi rasa bersalahnya.

Banyak orang kudus merasa malu di hadapan Tuhan, karena sikap dan perilakunya yang sering jahat. Rasa malu juga sering berkaitan dengan masalah etika atau sopan santun. Beberapa umat tidak mau ikut makan, karena merasa tidak enak atau tidak sopan. Rasanya tidak sopan menikmati sesuatu yang bukan menjadi haknya, karena tidak diundang dan juga tidak termasuk dalam kepanitiaan. Bagaimanapun juga, rasa malu akhirnya berkaitan dengan integritas seseorang.

Orang yang bisa merasa malu adalah orang yang sungguh mengenal dirinya sendiri dan bisa menempatkan diri di tengah kehidupan bersama. Mereka sadar betul akan identitas atau jati dirinya dan tidak akan bertindak sembarangan, bersikap seenaknya. Rasa malu bisa mengendalikan seseorang untuk tidak mengumbar nafsu atau keinginannya; juga membuat seseorang bisa bersikap dan berperilaku dengan bijaksana. Hal ini akan berbeda dengan orang yang tidak lagi mempunyai rasa malu. Mereka tidak akan mempertimbangkan rasa perasaan orang lain; tidak mau tahu situasi atau kondisi orang lain. Yang diutamakan adalah kepentingan dirinya sendiri terpenuhi, seperti orang yang mau berhutang tiga roti kepada sahabatnya.

Masih ada atau tidakkah rasa malu itu dalam diriku? Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

 

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here