SAYA mengerti, sehingga saya mau percaya atau saya sudah percaya, sehingga saya bisa mengerti? Manakah yang lebih dahulu?
Orang mungkin bisa diyakinkan dengan pengertian, kemudian ia mau percaya. Tetapi pengertian tidak dengan sendirinya membuatnya mau percaya. Bisa terjadi bahwa seseorang sudah mengerti dengan sangat baik ajaran suatu agama, namun ia tidak mau percaya dengan ajaran agama itu. Karena percaya dan mengerti adalah adalah dua hal yang berbeda.
Contohnya adalah seorang penganut agama tertentu yang ahli di bidang ilmu agama lainnya. Misalnya, pastur atau pendeta yang ahli Islamologi. Atau seorang ustad yang ahli Kristologi dan Mariologi. Jadi, pengertian tidak dengan sendirinya membawa kepada kepercayaan. Sebaliknya, orang dapat percaya walaupun ia belum terlalu mengerti.
Ini terjadi dalam banyak umat katolik. Meskipun mereka tidak terlalu mengerti ajaran agamanya, namun mereka percaya. Justru karena kenyataan ini, maka digalakkan katekese iman selama Tahun Iman ini.
Mengapa saya tetap percaya kepada agama Katolik, walaupun saya tidak terlalu mengerti banyak tentang isi ajaran iman katolik? Atau apa yang dimaksud dengan mengerti? Apa maksudnya mengerti sendikit atau mengerti banyak? Mengerti dalam arti apa?
Dalam Prolog Katekismus diajarkan:
“BAPA…inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka telah mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yoh 17:3). Allah, Juru Selamat kita “menghendaki, supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Tim 2:3-4). Sebab, di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kis 4:12), selain nama YESUS.
Apa artinya mengenal di sini? Mungkin sudah termasuk mengerti dan percaya?
Ini sekedar bertanya untuk memancing diskusi di Tahun Iman.