Renungan Harian Senin, 29 Maret 2021: Mengerti

0
466 views
Ilustrasi - Murid sedang mengejakan tugas sekolah. (Ist)


Bacaan I: Yes. 42: 1-7
Injil: Yoh. 12: 1-11
 
PADA waktu menjalani Tahun Orientasi Kerasulan di Timor-Timur (Timor Leste), saya mendapat tugas sebagai pamong SMA Kolese St. Yoseph Dili.

Hal pertama yang saya lakukan adalah membantu para siswa untuk belajar disiplin, baik soal waktu, soal  berpakaian maupun hormat terhadap diri sendiri, guru, dan sesama siswa.
 
Dalam usaha menegakkan disiplin salah satu adalah memberi sanksi bagi mereka yang melanggar aturan. Sanksi yang diberikan tergantung pada siswa yang bersangkutan.

Bagi siswa-siswi yang kami anggap kurang dalam mata pelajaran tertentu diberi sanksi mengerjakan tugas mata pelajaran sedang mereka yang dianggap cukup, maka mereka diberi sanksi mengepel lantai, membersihkan toilet, atau cabut rumput.
 
Ada beberapa siswa-siswi yang sering terlambat datang ke sekolah dan juga terlambat dalam pengumpulan tugas-tugas. Dan yang sering membuat jengkel kami adalah bahwa siswa-siswi yang sering terlambat datang adalah juga yang sering terlambat mengumpulkan tugas.

Sudah sering diberi nasehat dan sanksi akan tetapi tidak menunjukkan perubahan.
 
Romo Markus Wanandi SJ, Kepala Sekolah memanggil saya dan mengajak saya berdiskusi.

Ia Bminta saya agar mengunjungi siswa-siswi yang bermasalah itu. Datang, lihat dan kenali mereka. Jangan hanya sekedar memberi sanksi dan cap kepada mereka.

Supaya dengan begitu saya bisa tahu dan mengerti kenapa mereka terlambat dan mengapa mereka terlambat mengumpulkan tugas.
 
Setelah saya mengunjungi mereka, saya mengerti betapa mereka sudah berjuang untuk tertib dan disiplin, tetapi memang keadaan membuat mereka tidak bisa berbuat banyak.

Mereka kebanyakan datang dari kampung dan di kota ikut orang atau saudara. Sehingga mereka setiap hari, sebelum sekolah dan pulang sekolah, harus kerja di rumah itu.

Itulah yang menyebabkan mereka sering terlambat datang ke sekolah dan  terlambat mengumpulkan tugas.
 
Ketika saya melaporkan ke Romo Markus, ia lalu berpesan:

“Peraturan harus ditegakkan namun jangan sampai peraturan membunuh orang. Peraturan harus menghidupkan dan menumbuhkembangkan orang. Tugasmu harus membantu mereka, agar mereka tetap menaati aturan sekolah dan aturan di rumah tidak dilanggar juga.”
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Kitab Nabi Yesaya: “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.”
 
Bagaimana dengan aku? Bagaimana aku menegakkan aturan dan hukum?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here