RIP Paus Fransiskus: Perpisahan dan Dunia Berduka (6)

0
209 views
Paus Fransiskus (1936-2025) memberi berkat "Urbi et Orbi"terakhirnya dari Balkon Vatikan hari Minggu sore kemarin 20 April 2025. (Ist)

BERIKUT ini tulisan wartawan Italia Mimmo Muolo mengenang almarhum Sri Paus Fransiskus yang meninggal hari Senin siang tanggal 21 April 2025 hari ini. Ditulis dalam bahasa Italia dan kami terjemahkan untuk para pembaca sekalian.

Berkat “Urbi et Orbi” terakhir kali

Kondisi kesehatan Sri Paus tiba-tiba memburuk. Minggu kemarin, beliau sempat muncul di loggia Basilika Santo Petrus untuk memberikan berkat Urbi et Orbi.

Berita yang tak ingin didengar oleh siapa pun akhirnya datang. Paus Fransiskus telah kembali ke rumah Bapa setelah menjalani masa kepausannya selama 12 tahun – genap persis hingga tanggal 13 Maret 2025 lalu.

Pengumuman duka ini disampaikan oleh Kardinal Farrell, camerlengo -Kepala Rumahtangga Vatikan- sekarang ini. Ia merilis berita pengumuman sebagai berikut.

Kardinal Kevil Farrel.

“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Paus Fransiskus. Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa.

Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajari kita untuk hidup sesuai nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama untuk kaum miskin dan terpinggirkan.

Dengan rasa syukur yang mendalam atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwanya kepada kasih dan belas kasih tak terhingga dari Allah Tritunggal.”

Proses pemulihan kesehatan

Sejak 28 Maret 2025 lalu, Paus berada dalam masa pemulihan kesehatannya di Casa Santa Marta, setelah sebelumnya menjalani perawatan selama 38 hari di Rumah Sakit Gemelli lantaran mengalami komplikasi pneumonia bilateral yang terdeteksi lewat CT scan pada tanggal 18 Februari.

Minggu kemarin, almarhum Paus Fransiskus sempat muncul di loggia Basilika Santo Petrus untuk memberikan berkat “Urbi et Orbi”. Meskipun tidak membacakan langsung pesannya, Paus Fransiskus tampil di hadapan publik dan mengucapkan kalimat dengan suara serak: “Selamat Paskah”, sebelum menyerahkan pembacaan pesan kepada Uskup Agung Diego Ravelli, master upacara Liturgi Kepausan.

Kardinal Kevin Farrel dari Irlandia yang kini menjadi Kepala Rumahtangga Vatikan atau Camerlengo (Chamberlain) – Ist

Sri Paus tetap berada di loggia sepanjang pembacaan pesan.

Setelah pengumuman indulgensi penuh oleh Kardinal Mamberti, ia memberkati umat yang hadir – jumlahnya sekitar 50 ribu orang- dengan kata-kata berkat berbahasa Latin.

Suara tepuk tangan panjang dan seruan “Viva il Papa” menggema. Paus membalas cinta umat dengan naik papamobile, pertama kalinya dalam dua bulan terakhir, berkeliling menyapa umat hingga hampir ke tengah Via della Conciliazione.

Ia bahkan beberapa kali berhenti untuk memberkati dan menyentuh anak-anak. Momen-momen luar biasa ini menjadi kenangan publik terakhir dari Paus Argentina ini.

Ia kembali ke Casa Santa Marta pukul 12.55 siang waktu setempat di Roma. Sebelumnya, pada pukul 11.30, ia juga menerima kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance di kediamannya.

Pertemuan terakhir Paus dengan pejabat negara terjadi dengan Wapres AS JD Vance hari Minggu 20 April 2025 dan pekan sebelumnya dengan Raja Charles III dari Inggris dan isterinya Camilla. (Ist)

Riwayat perawatan di Rumah Sakit

Dunia yang kini terguncang sempat menanti dengan cemas perkembangan kesehatannya selama masa perawatan. Dua kali Paus Fransiskus nyaris meninggal dunia. Semuanya bermula pada 14 Februari, Hari Valentine. Sekitar pukul 12.00 siang, Vatikan mengumumkan: “Paus dirawat di Rumah Sakit Gemelli.”

Dimulailah masa penderitaan seperti Jalan Salib selama 38 hari. Usianya yang telah 88 tahun serta kondisi pernapasan yang kronis membuat semua pihak khawatir. Beberapa hari pertama berjalan cukup tenang, meski laporan harian menyebut “kondisi stabil” – sebuah istilah yang tak menenteramkan. Kekhawatiran meningkat saat muncul kabar adanya insufisiensi ginjal ringan, yang memicu rangkaian doa di seluruh dunia.

Atas: Paus Fransiskus mengikuti Perayaan Ekaristi saat masih menjalani rawat inap di RS Gemelli. Bawah: tanggal 16 April 2025, Paus Fransiskus menerima para dokter dan perawat RS Gemelli yang telah merawat menyembuhkannya. (Ist)

Pada tanggal 24 Februari, Doa Rosario Bersama pertama diadakan di Lapangan Santo Petrus; langsung dipimpin oleh Kardinal Parolin. Situasi menjadi semakin serius pada tanggal 21-22 Februari, Paus mengalami krisis asma berkepanjangan; disertai penurunan jumlah trombosit dan anemia sehingga harus menerima transfusi darah. Dokter menyatakan prognosis masih dirahasiakan.

Kondisi kesehatannya jadi naik turun. Puncak krisis terjadi pada 28 Februari: bronkospasme sampai menyebabkan Paus mengalami muntah-muntah dan gangguan napas; memaksa dokter dilakukan bronkoaspirasi dan ventilasi mekanis non-invasif. Lalu, tanggal 3 Maret, dua kali terjadi kegagalan napas akut; maka dilakukan bronkoskopi ganda untuk menyedot lendir dari paru-paru.

Namun, sejak tanggal 5 Maret, kondisi berangsur membaik. Tanggal 10 Maret, dokter mencabut status prognosis rahasia, dan pada 22 Maret diumumkan bahwa Paus akan kembali ke Casa Santa Marta. Ia dinyatakan sembuh dari pneumonia, tak pernah terkena Covid-19, tak pernah ditidurkan secara invasif, dan tetap sadar selama masa kritis.

Tanggal 23 Maret, Paus muncul dari balkon rumah sakit, tersenyum dan memberi berkat. Lalu, alih-alih langsung pulang, ia minta diantar ke Basilika Santa Maria Maggiore untuk mempersembahkan bunga kepada ikon Salus Populi Romani tempat belaiau ingin dimakamkan kelak.

Masa pemulihan

14 hari pertama pemulihan, Paus menjalani masa isolasi. Tapi tanggal 6 April, beliau kembali muncul di Lapangan Santo Petrus dalam rangka Tahun Yubileum bagi Dunia Kesehatan. Paus Fransiskus pun hadir kembali pada Minggu Palma tanggal 13 April; menerima kunjungan Raja Charles dan Ratu Camilla tanggal 9 April.

Penampilan terakhir Paus Fransiskus saat memberikan berkat Urbi et Orbi di balkon Vatikan, Minggu 20 April 2025. (Ist)

Pada Kamis Putih, ia pergi ke Penjara Regina Coeli seperti tradisi-tradisi sebelumnya. Paus kali ini tidak mampu membasuh kaki para tahanan, tapi menyampaikan cinta kasihnya. Ia berkata pada wartawan: “Saya akan menjalani Paskah semampu saya.”

Ia menyiapkan pesan untuk Jalan Salib di Colloseum dan homili Paskah. Pada hari Sabtu Suci, ia sempat berdoa di Basilika dan pada Minggu Paskah beliau memberikan berkat “Ubi et Orbi” terakhirnya.

Itu menjadi babak penampilan publik terakhir Paus Fransiskus. Beliau memang menjalani Paskah semampunya. Kini, beliau merayakan Paskah abadi bersama Tuhan yang selalu dia layani dalam hidupnya.

Mimmo Muolo

Senin, 21 April 2025

Baca juga: Kardinal Kevin Farrel, Camerlengo Vatikan (5)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here