Sabda Hidup: Kamis, 1 Desember 2016

0
1,314 views

Peringatan Wajib

Dionisius dan Redemptus

Martir Indonesia

warna liturgi merah

Bacaan

Yes. 26:1-6; Mzm. 118:1,8-9,19-21,25-27a; Mat. 7:21,24-27. BcO Yes. 10:5-21

Bacaan Injil: Mat. 7:21,24-27.

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

Renungan:

SUATU kali saya bertemu dengan orang yang lumayan berhasil dalam hidupnya. Keluarganya rukun. Ekonominya juga terjamin. Ketika saya tanya apa rahasia keberhasilannya, dia menjawab bahwa dia mendengarkan apa yang dikatakan orang tuanya dan melakukannya. Ia tahu orang tuanya memang cukup sederhana, tapi kata-katanya sungguh membentuk dirinya. Ia tekun mendengarkan nasehatnya dan rajin melaksanakannya.

Tuhan Yesus bersabda, “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. ” (Mat 7:24). Mereka yang mendengarkan perkataaan-Nya dan melakukannya sama dengan orang yang bijak, yang mendirikan rumah di atas batu, kokoh dan kuat.

Rasanya kita pun sering mendapat nasehat dari orang tua kita. Rasanya kita jangan meremehkan nasehat mereka. Seburuk apapun mereka, pasti akan memberikan nasehat yang baik. Nasehat yang baik kalau sungguh-sungguh kita dengarkan dan batinkan akan memperkokoh pegangan hidup kitta. Jangan remehkan setiap nasehat yang diberikan kepada kita.

Kontemplasi:

Pejamkan matamu. Bayangkan orang tuamu memberikan nasehat padamu. Dengarkan dan resapkan.

Refleksi:

Apa yang kaulakukan bila ada yang memberimu nasehat?

Doa:

Bapa, bukalah mata hatiku untuk menangkap kebaikan dari nasehat yang kuterima. Semoga aku mampu mendengarkan dengan baik dan melakukannya. Amin.

Perutusan:

Aku akan mendengarkan nasehat baik dan melakukannya. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here