SETIAP Agustusan tiba, jargon “100% Katolik, 100% Indonesia” digemakan lagi.
Masihkah semboyan ini berarti? Jangan-jangan sudah menjadi himbauan basi. Maklum, berbangsa, bernegara dan beragama sering dipandang tidak menambah penghasilan dalam menyambung hidup.
Sekarang ini kita sangat mudah jatuh dalam “pragmatisme”: datang saja ke tempat yang ada uang dan peluang. Ngapain mikir urusan yang ngga ada juntrungannya.
Kemerdekaan NKRI adalah anugerah besar. Anugerah yang tidak jatuh dari langit.
Menjadi Indonesia
Sebagaimana kita tidak bisa memilih siapa orang tua kita, kitapun tak bisa memilih tanah-air tempat kita dilahirkan. Menjadi Indonesia dan kemudian menjadi Katolik adalah identitas riil kita. Bukan urusan sepele.
Mari pada saat kita merayakan anugerah kemerdekaan itu, kita berefleksi sejenak: apa arti semua itu?
Para tokoh besar: Bapak Julius Julius Darmaatmadja SJ, pengamat politik senior J. Kristiadi, staf khusus Menkeu Julius Prastowo, Romo Budi Subanar SJ dan Taruna Sayoga akan membantu kita mencerahkan dan mengingatkan.
Partisipasi Anda pada webinar Agustusan dan rekoleksi sebelasan Ikafite ini kami nantikan.
ari di bulan perayaan kemerdekaan ini, kita sambut “santapan yang pasti lezat” dari para tokoh kita. Merdeka.
Salam NKRI harga mati
Pengurus Ikafite
