Spy, Misi untuk Bersikap Positif pada Hidup

0
518 views

Spy, film baru olahan 20th Century Fox ini menghadirkan Melissa McCarthy, komedian wanita asal Amerika yang penampilannya tidak dibuat-buat. Selalu ia ceplas-ceplos namun penuh kepercayaan diri. Dalam film ini, McCarthy yang berperan sebagai Susan Cooper tampil menyegarkan para penonton.

Agen belakang layar

Cooper bekerja pada CIA. Semula Cooper bertugas sebagai agen belakang layar untuk memonitor keadaan dan pengarah tindakan dari Agen Bradley Fine (Jude Law). Cooper menyadari bahwa dirinya bukan wanita idaman lelaki karena gemuk dan tidak cantik. Ia selalu tak berdaya bila berhadapan dengan Fine yang tampan, gagah, dan jagoan. Cooper begitu memuja Fine dalam segala hal, tanpa peduli dirinya diperalat atau tidak.

Sampai suatu saat, Fine dinyatakan tewas dalam sebuah misi ke Bulgaria. CIA kesulitan menemukan agen pengganti Fine. Sempat Rick Ford (Jason Statham), agen yang sedikit unik karena sering gegabah dipilih untuk melanjutkan misi. Namun ia menolak.

Dalam keadaan terpaksa itulah, Cooper yang menyediakan diri untuk bermisi. Ia sama sekali tidak masuk nominasi agen handal. Tetapi atas pertimbangan “tidak dikenali oleh musuh” karena penampilannya maka ia mendapat misi untuk memata-matai De Luca (Nargis Fakhri) dan memberi informasi soal perdagangan bom.

Begitulah Cooper mulai menebar kelucuan dengan aksinya. Di luar dugaan Cooper berubah peran. Lebih dari sekedar memata-matai, ia malahan menyamar sebagai body guard dan akhirnya menjadi agen yang memecahkan kasus transaksi bom ini.

Transformasi pandangan tentang diri

Sebagai film komedi aksi, Spy sungguh menghibur. Memang beberapa film semacam ini seperti ‘Johnny English’ yang diperankan oleh Rowan Atkinson dan ‘Get Smart’ yang mengusung Steve Carell, sudah pernah kita tonton. Kedua film tersebut terkesan menampilkan kebegoan tokoh utamanya.

Berbeda dengan Spy. Penampilan Melissa McCarthy mengangkat kelemahan dirinya bukan untuk dikutuki melainkan sebagai modal kemenangan. McCarthy begitu percaya diri dengan penampilan, kemampuan, dan usahanya. Mulanya memang ia begitu minder dengan dirinya. Tetapi ketika sedang bermisi, justru ia menemukan dirinya hebat kendati dianggap mirip Badut Bulgaria oleh Rayna.

McCarthy mentransformasi diri seperti kepompong menjadi kupu-kupu. Apa yang dianggap negatif ternyata bisa menjadi berkat dalam misinya. Kesadaran ini mengubah posisinya yang selalu disudutkan dan dipandang rendah oleh rekan-rekan kerjanya. Ia semula adalah objek, sasaran bullying. Kemudian ia tampil sebagai subjek, pemenang. Itulah salah satu buah transformasi yang ditawarkan oleh film Spy: agen bagi perubahan diri sendiri.

Selamat menikmati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here