Suster OSA Berkarya di STT Pastor Bonus, Pendidikan Imam Tetap Jadi Prioritas Perhatian

0
576 views
Perayaan Ekaristi menandai awal karya pelayanan para suster OSA di lingkungan seminari dan STT Pastor Bonus di Siantan Hulu, Pontianak. (Romo Andreas Kurniawan OP)

ADA atau tidak ada uang, pendidikan imam harus jalan. Itu pengantar menarik dari Bapak Uskup Agung Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus, ketika mulai bicara tentang pentingnya senantiasa membawa prioritas perhatian terhadap pendidikan calon imam di seminari dan lembaga pendidikan formal lainnya.

Hal itu ditegaskan Uskup Agung Keuskupan Agung Pontianak saat menerima misi karya pelayanan rumah tangga dan konseling para Suster Kongregasi Santo Agustinus dari Kerahiman Allah (OSA) di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Pastor Bonus.

Acara penerimaan resmi itu terjadi dalam Perayaan Ekaristi di Kapel Sang Pamanih.

Bapak Uskup Agung Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus memberi pengantar menyambut partisipasi Kongregasi Suster Santo Agustinus dari Kerahiman Ilahi (OSA) dari Ketapang, Kalbar, untuk mulai berkarya di lingkungan STT Pastor Bonus di Siantan Hulu.
Acara ramah tamah.
Dukungan semua pihak atas kehadiran para suster OSA berkarya di lingkungan STT Pastor Bonus.

Bersama para staf formator dan para frater, Mgr. Agus menyabut resmi kedatangan para suster OSA untuk mulai berkarya di STT Pastor Bonus.

Dengan selesainya Perayaan Ekaristi itu, maka resmi pula mulai tanggal 12 Februari 2019 para suster OSA ini mulai berkarya di rumah pendidikan dan pembinaan para calon imam diosesan untuk seluruh Kalimantan.

STT Pastor Bonus berlokasi di Jl. 28 Oktober No 5, Siantan Hulu, Pontianak Utara, sedikit di luar Kota Pontianak; sekitar 15 km dari pusat kota menuju arah Sungai Pinyuh-Singkawang.

Penantian selama setahun

Rupanya proses “membujuk” para suster OSA yang berbasis di Kota Ketapang, Kalbar, untuk bisa berkarya di STT Pastor Bonus ini butuh waktu lumayan lama. Setidaknya setahun lamanya, begitu kata Mgr. Agustinus Agus dalam sambutannya di acara ramah tamah usai Perayaan Ekaristi.

Konten sambutan itu tidak berlebihan, karena dalam banyak kesempatan berbincang-bincang dengan Sesawi.Net, Pemimpin Umum OSA Sr. Lucia Wahyu OSA juga mengatakan demikian. Permintaan agar para suster OSA bisa berkarya di banyak Keuskupan selalu ada, tapi jumlah tenaga para suster OSA juga terbatas.

Bukan orang upahan

STT Pastor Bonus di Siantan Hulu adalah rumah pendidikan studi teologi program S-2 untuk semua frater calon imam diosesan (praja) di semua keuskupan yang ada di Kalimantan.

Dengan demikian, STT Pastor Bonus ini menjadi rumah studi sekaligus kampus untuk para frater calon imam diosesan untuk delapan keuskupan di Kalimantan sebagai berikut:

  1. Keuskupan Agung Pontianak.
  2. Keuskupan Ketapang.
  3. Keuskupan Sintang.
  4. Keuskupan Sanggau.
  5. Keuskupan Banjarmasin.
  6. Keuskupan Agung Samarinda.
  7. Keuskupan Tanjung Selor.
  8. Keuskupan Palangka Raya.

Usai merampungkan program studi teologinya di jenjang S-2, maka para frater diosesan calon imam di delapan keuskupan itu akan kembali ke masing-masing keuskupannya untuk proses pembinaan selanjutnya: tahbisan diakonat dan kemudian tahbisan imamat.

Mgr. Agustinus Agus (tengah) bersama para suster OSA dan staf formator seminari dan dosen STT Pastor Bonus.

Kesediaan para suster OSA ini mengisi slot karya rumah tangga dan karya konseling di lingkungan STT Pastor Bonus di Siantan Hulu, demikian kata Mgr. Agustinus Agus, layak disambut gembira oleh semua pihak. Utamanya, tegas Uskup, para imam formator dan dosen di STT Pastor Bonus.

Walaupun STT Pastor Bonus itu tidak punya uang, kata Uskup kemudian, namun atas nama rasa keadilan dan kerjasama yang sudah diretas oleh Kongregasi OSA dengan Keuskupan Agung Pontianak ini, maka komitmen itu harus ditindaklanjuti dalam beberapa hal teknis praktis.

“Saya tidak ingin keberadaan para suster OSA di sini dianggap sebagai orang upahan. Walau seminari ini miskin, namun keberadaan para suster di seminari ini juga harus jelas statusnya,” ujar Mgr. Agustinus Agus sebagaimana ditulis oleh Sr. Maria Seba SFIC di laman situs resmi Keuskupan Agung Pontianak di www.kap.or.id.

Uskup Agus : Ada atau Tidak Ada Uang, Pendidikan Imam di Seminari Harus Menjadi Prioritas untuk Diperhatikan

Membantu para formator

Monsinyur Agustinus Agus mengatakan, kehadiran para suster OSA di STT Pastor Bonus itu pasti akan meringankan beban tugas para pastor formator dan staf dosen di seminari tinggi.

“Para pastor formator di STT Pastor Bonus ini tidak usah pusing-pusing lagi ‘menghadapi’ keadaan para frater di sini. Kini, sudah ada suster-suster yang akan membantu mengurusnya,” tandas Uskup Agus.

Suster Felisitas OSA mewakili Kongreasi Suster Santo Agustinus dari Kerahiman Allah (biasa disebut OSA) memberi sambutan di acara awal tugas para suster OSA di lingkungan seminari dan Sekolah Tinggi Teologi ( STT) Pastor Bonus di Siantan Hulu, Pontianak.

Di akhir sambutannya, Uskup Agus menyampaikan terima kasih kepada Suster Felisitas OSA, anggota Dewan Kongregasi Suster Agustinus dari Kerahiman Allah. Ia hadir mewakili Pemimpin Umum Kongregasi OSA yakni Sr. Lucia Wahyu OSA yang berhalangan hadir.

“Dulu sebelum jadi suster, Suster Felisitas OSA  ini pernah juga ikut acara gawai di kampung saya. Sekarang, beliau sudah menjadi ‘orang penting’ di OSA,” pungkas Uskup Agus sembari disambut tawa para hadirin yang hadir.

Mengawali sambutannya, Sr. Felisitas OSA terlebih dahulu menyampaikan permohonan maaf dari Suster Pemimpin Umum Kongregasi OSA yang tidak bisa hadir di acara peresmian tugas OSA di lingkungan STT Pastor Bonus. Sr. Lucia Wahyu OSA, kata Sr. Felisitas OSA, masih dalam tugas perjalanan ke Papua Barat.

Suster Felisitas mengatakan, Suster OSA menyambut baik tawaran Keuskupan Agung Pontianak yangminta para suster OSA bisa berkarya untuk seminari dan STT Pastor Bonus.

“Mudah-mudahan keberadaan para suster OSA di sini bisa memberi warna tersendiri untuk para frater, supaya mereka bisa belajar sabar, lembut, peka, dan lebih peduli,” ujar Sr. Felisitas OSA yang menghabiskan banyak waktunya studi di Filipina.

Sr. Felisitas OSA berharap akan terjalin kerjasama yang baik antara para suster OSA dengan pengurus, pembina dan staf seminari. Termasuk dengan para frater, demikian harapnya.

Rektor Seminari Pastor Nates OP memberi sambutan.

“Jika ada hal-hal yang tidak berkenan atau salah persepsi, kami mohon para pastor di sini sudi mengingatkan para suster kami, mengkomunikasikannya sehingga kita bisa berkembang bersama untuk pendampingan para calon-calon imam,” pinta Sr. Felisitas OSA.

Di akhir sambutannya, Sr. Felisitas sekali lagi menyampaikan terimakasihnya kepada Mgr. Agus karena telah mempercayai Kongregasi Suster OSA untuk terlibat di karya pembinaan dan pendidikan para frater calon imam diosesan untuk seluruh keuskupan seantero Kalimantan.

“Mohon dukungan Bapak Uskup, para pastor, suster, bruder dan frater yang ada di wilayah Keuskupan Agung Pontianak supaya para suster kami merasa betah tinggal dan berkarya di seminari ini,” pinta Sr. Felisitas.

Tiga tenaga OSA

Ada tiga suster OSA yang akan berkarya di STT Pastor Bonus Siantan Hulu, Pontianak, Kalbar

Dua suster OSA akan tinggal dan menjadi tenaga purna waktu di rumah komunitas di samping seminari. Kedua suster biarawati Agustinian ini adalah:

  • Sr. Hilaria OSA yang sebelumnya ada di Komunitas Santa Maria, Sanggau Kapuas.
  • Sr. Agatha OSA dari Komunitas Santa Lidwina Tumbang Titi, Ketapang.
Sr. Agatha OSA yang mulai berkarya di STT Pastor Bonus. Di sebelah kanannya adalah Sr. Hilaria OSA.

Tugas kedua suster OSA ini  akan mengurus pelayanan rumah tangga dan liturgi di seminari.

Satu suster OSA lainnya yakni Sr. Gabriella OSA dari Komunitas Novisiat OSA Thagaste Pontianak akan menjadi tenaga paruh waktu. Sesekali ia akan datang ke STT Pastor Bonus Siantan Hulu, namun hari-hari lainnya tetap berkarya di Novisiat OSA Pontianak.

Dukungan para imam

Ikut memberi dukungan dalam acara resmi penerimaan para suster OSA di lingkungan STT Pastor Bonus ini adalah para imam sebagai berikut:

  • Rektor Seminari Antonino Ventimiglia: Pastor Edmund Nantes OP.
  • Vikjen Keuskupan Agung Pontianak sekaligus Rektor STT Pastor Bonus: Pastor William Chang OFMCap.
  • Vikjen Keuskupan Ketapang Pastor Laurensius Sutadi Pr.
  • Ekonom Keuskupan Agung Pontianak: Pastor Andreas Kurniawan OP.
  • Para pastor lain: Pastor Alex Pr, Pastor Pastor Yosef Pr, Pastor Ellent SVD.
  • Sejumlah anggota pengurus GOTAUS (Gerakan Orangtua Asuh Seminnari) Keuskupan Agung Pontianak,
  • Segenap para suster OSA dan kongreasi lain, para frater, staf seminari, dan umat Katolik lokal.

Sebelum berkat penutup, diadakan perarakan Sakramen Maha Kudus dengan prosesi lilin menyala menuju komunitas baru yang akan ditempati para suster OSA.

Sakramen Maha Kudus akan diletakan di ruang doa para suster yang kemudian diberkati oleh Mgr. Agustinus Agus Pr.

Sebelum makan bersama sebagai ucapan syukur,  ada sesi perkenalan dari ketiga suster OSA yang akan bertugas di seminari dan perkenalan dari para frater yang ada di seminari dipandu oleh Pastor Nantes OP.

  • Sumber: Laman situs resmi Keuskupan Agung Pontianak.
  • Kredit foto: Romo Andreas Kurniawan OP.
Prosesi Sakramen Maha Kudus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here