PATUNG Mbok Tentrem di bawah langit kelabu kaki Gunung Merapi. Sang seniman yang memahatnya melanting pesan yang dalam.
Bunda Maria atau Mbok Tentrem (sebutan mesra dari sang seniman) tidak lagi menginjak ular seperti yang biasanya. Kini, Bunda Maria mengenjak kepala naga.
Kejahatan manusia sekarang tak sebanding lagi dengan ular yang menjerumuskan manusia pertama ke dalam dosa.
Naga adalah metafora dosa manusia zaman ini. Kefasikan yang menyeruak, kian merajalela. Namun, Taman Doa Maria Gantang memberikan roh pengharapan.
Bunda Maria ratuning katentreman lan karaharjan sedia melibas naga kedosaan yang membelit kehidupan setiap kita.
Di kaki Gunung Merapi
Taman Doa Maria Ratuning Katentreman lan Karaharjan, demikian lengkapnya nama Taman Doa Maria Gantang, dibangun di area terbuka seluas 3.6702. Tertata apik, hijau dan asri.
Ia menyatu dengan nuansa pedesaan yang romantis. Ladang-ladang jagung yang tengah berbunga, tumbuhan palawija, dan kebun buah. Pantas bila mereka yang datang merasa damai, dan tentrem.
Bunda Maria di tengah suasana padukuhan lereng Gunung Merapi itu terlihat begitu njawani. Rupanya tak berwujud perempuan ayu hidung bangir berkulit cerah. Kulit coklat merujuk pada sawo matang perempuan Jawa, sama sekali tak merubah keagunganNya.
Paras lembut dan tangan yang terbuka adalah gambaran Mbok Tentrem, Maria yang membawa ketenteraman dan membesarkan pengharapan.
Dengan gambaran Maria yang membumi, sama seperti sosok perempuan Jawa.
Ismanto adalah sang pemahat Mbok Tentrem di Taman Doa Gantang.
Makna filosofis
Membaca makna filosofis Bunda Maria yang ia rancang. Patung Mbok Tentrem yang dibuat setinggi 10 meter itu memiliki tiga makna esensial:
- Ketinggian tiga meter dasar patung merujuk pada iman umat kristiani, persembahan bagi Tritunggal Maha Kudus: Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
- Tinggi 2,7 meter badan patung Bunda Maria melambangkan ke-7 Sakramen Gereja, yaitu: Baptis, Ekaristi, Penguatan, Tobat, Perkawinan, Imamat, dan Perminyakan.
- Tersirat dari keseluruhan tinggi patung Bunda Maria Ratuning Katentreman lan Karaharjan, 10 meter mengacu pada Sepuluh Perintah Allah.
Taman Doa Maria Ratuning Katentreman lan Karaharjan yang semula merupakan impian suwargi Mgr. Johannes Pujasumarta telah diresmikan pada bulan Oktober 2017.
Panitia dan umat setempat berupaya dengan sungguh membangun taman doa ini.
- Lokasinya tepat di belakang Gereja Katolik stasi Santo Fransiskus Xaverius, Gantang.
- Nama gereja parokinya adalah Gereja Katolik Santo Kristoforus, Banyutemumpang.
- Fasilitas bagi peziarah boleh dikatakan memadai. Gazebo untuk beristirahat, tempat doa, lahan parkir, serta toilet tersedia dan terawat dengan baik.