Tiada yang Mustahil Bagi Allah

0
440 views
Maria dan Elisabet. (Ist)

Sabtu, 24 Juni 2023

  • Yesaya 49:1-6.
  • Mzm. 139:1-3.13-14ab.14c-15.
  • Kis 13:22-26.
  • Lukas 1: 57-66.80.

KEBAHAGIAAN hidup keluarga akan terasa lengkap dengan hadirnya seorang bayi.

Kelahiran bayi dapat memberikan kekuatan tersendiri bagi setiap pasangan suami isteri.

Sebab, menantikan buah hati untuk lahir ke dunia merupakan salah satu momen terindah di dalam hidup.

Anak seringkali dianggap sebagai pelengkap dari setiap keluarga.

Maka dari itu, tak jarang kelahiran bayi menjadi suatu kebahagiaan yang tak akan pernah terganti apalagi jika pasangan itu harus menunggu dalam rentang waktu yang lama hingga sampai diterimanya bayi dalam keluarganya.

Zakharia dan Elizabet setelah sekian lama menantikan kelahiran seorang bayi, akhirnya dikaruniai Allah seorang bayi yang disertai dengan tanda-tanda heran.

Tuhan memilih keluarga Imam Zakharia untuk menjadi tempat kelahiran Yohanes Pembaptis.

Kelak, dialah yang merintis jalan bagi kedatangan Yesus, Sang Mesias.

Tuhan menganugerahi keluarga ini dengan suatu kemustahilan. Tuhan mengizinkan Zakharia dan Elisabet, yang sudah tua dan mati haid, untuk mempunyai anak.

Anak itulah nanti akan menjadi perintis jalan bagi kedatangan Kristus.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki.

Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.”

Apa yang bisa kita pelajari dari kelahiran Santo Yohanes Pembaptis?

Kita belajar bahwa ada pahala yang menanti orang tua yang setia pada kehendak Tuhan.

Melalui kelahiran Yohanes Pembaptis ini kita pun juga belajar bahwa tiada yang mustahil bagi Allah.

Namun kita juga belajar bahwa walaupun tangan Tuhan menyertai Yohanes sejak dalam rahim ibunya, ia mati tragis dipenggal kepalanya oleh Herodes.

Artinya, Tuhan menyertai setiap orang, tetapi tidak berarti bahwa dengan begitu setiap orang akan bebas dari kemalangan, persoalan, penderitaan kesulitan, tatangan, dan kematian.

Namun demikian kematian Yohanes tidak sia-sia, karena selama hidupnya, dia taat dan setia pada kehendak Tuhan

Kematian sebagai bentuk konsekwensi tugas pengutusannya menyiapkan jalan bagi Tuhan.

Bagaimana dengan diriku?

Sejauh manakah aku mengimani karya Allah dalam hidupku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here