Tuhan Juga Bisa Menggunakan Orang Jahat

0
45 views
Peristiwa Teofani Saulus

Bacaan 1: Kis 9:1-20

Injil: Yoh 6:52-59

Selama ini, seseorang yang mendapat “stigma” sebagai orang jahat sering dianggap selesai hidupnya dan tidak berguna bagi kehidupan manusia. Namun tidak demikian bagi Tuhan.

Tuhan memang berkenan pada orang baik namun Ia juga bisa menggunakan “orang jahat” untuk suatu kebaikan dan kebenaran bagi-Nya.

Nama Saulus muncul di Alkitab pertama kalinya saat penganiayaan dan pembunuhan Stephanus. Setelah itu, ia dikenal sebagai seorang Yahudi fanatik yang menganiaya, memenjarakan serta membunuh para pengikut Yesus karena dianggap sebagai “Bidaah” bagi agama Yahudi.

Dengan kuasa penuh melalui  surat dari para imam kepala Yahudi, Saulus berangkat ke Damsyik (Damaskus, Suriah saat ini) untuk menangkap para pengikut-Nya untuk dibawa ke Yerusalem dan dipenjarakan.

Dalam perjalanannya ke Damsyik, Saulus mengalami Kristofani dan Teofani (perjumpaan dan penglihatan dari Tuhan Yesus Kristus).

Sebuah perjumpaan yang mengubahnya dari orang jahat dan benci menjadi benar-benar cinta.

“Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.”

Demikian kata-Nya pada Aninias, yang diutus untuk membaptis Saulus.

Arogansi dan keyakinannya, bahwa Saulus sedang melakukan sesuatu yang menyenangkan hati Allah ternyata telah dihancurkan dan dibalikkan melalui peristiwa ini. Perjumpaan Saulus dengan Tuhan Yesus yang telah bangkit, menghasilkan transformasi radikal di dalam diri Saulus.

Setiap orang mungkin pernah mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus.

Kita umat katolik telah mengalami perjumpaan dan diubahkan oleh Tuhan saat pembaptisan. Dari orang yang tidak layak menjadi layak bagi Tuhan. Ketika itu, Tuhan mencurahkan Roh Kudus kepadamu.

Semua dosamu, baik dosa asal maupun pribadi dihapuskan.

Dengan pembaptisan, kita telah bersatu dengan Kristus.

“Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.

Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.”

Demikian sabda-Nya saat mengajar tentang Diri-Nya kepada orang banyak di Kapernaum, bahwa Ia adalah “Roti Hidup”.

Pesan hari ini

Sama seperti Saulus, kita bukanlah orang yang layak dihadapan-Nya. Namun pembaptisan telah mengubah kita menjadi layak dihadapan-Nya untuk bermisi bagi-Nya.

“Cinta itu seperti angin, kamu tidak bisa melihatnya tapi kamu bisa merasakannya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here