Tuhan Menjawab Harapan Umat-Nya

0
690 views
Ilustrasi - Berharap menanti kejutan indah. (Ist)

Bacaan 1: Mal 3:1 – 4
Bacaan 2: Ibr 2:14 – 18
Injil: Luk 2:22 – 40

MENUNGGU adalah sebuah pekerjaan yang sangat menjemukan. Di tahun 1990, saat menantikan surat-surat lamaran kerjaku ditanggapi berbagai perusahaan adalah saat galau.

Di tahun itu, saya harus menulis surat lamaran kerja dan membawanya datang ke kantor-kantor. Di zaman itu, email dan internet untuk mencari lowongan kerja belum umum.

Tidak ada kepastian kapan info yang ditunggu datang. Namun saya tetap punya harapan dan tidak menyerah terhadap apa yang saya tunggu.

Sukacita harapan itu akhirnya memang terwujud, dari beberapa tanggapan aku bisa memilih kerja di salah satunya.

Adalah dua orang saleh yang sedang menantikan datangnya Mesias di Bait Allah, yaitu Simeon dan Hana. Dua orang rendah hati, yang terbuka kepada Roh Kudus.

Simeon menantikan datangnya sebuah harapan akan penghiburan bagi Israel. Oleh Roh Kudus telah dinyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias.

Demikian juga Hana yang siang malam berdoa, berpuasa dan beribadah di Bait Allah menantikan Sang Mesias bagi kelepasan Yerusalem.

Sesuai dengan yang telah dinubuatkan dalam Kitab Maleakhi, Tuhan betul-betul hadir di Bait Allah.

“… Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.”

Harapan dan penantian Simeon serta Hana terwujud, Tuhan menjawab kerinduan mereka. Begitu sukacitanya mereka saat bertemu Tuhan yang mereka nantikan selama itu.

Simeon menyatakan bahwa Yesus adalah keselamatan yang datang dari Allah untuk semua bangsa. Ia juga menyatakan bahwa Yesus adalah sebuah perbantahan, karena memang akan ditolak oleh bangsanya Yahudi.

Kelak akan menjadikan kesedihan tersendiri bagi Maria ibu-Nya, yang digambarkan Simeon sebagai sebuah pedang menembus jiwanya. Gambaran keselamatan yang diwartakan Yesus, juga akan membawa penderitaan bagi para pengikut-Nya.

Allah telah menjadikan Yesus sempurna melalui penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya.

Sebagaimana diajarkan oleh kedua orangtuanya, yang taat dalam melaksanakan tradisi Yahudi. Penulis Ibrani menjelaskan, Yesus pun taat kepada Allah Bapa-Nya. Menjalani penderitaan untuk menebus dosa manusia.

Lewat penderitaan-Nya, Ia betul-betul menjadi sama dengan manusia. Tak ada satu pun rencana Allah Bapa yang tidak dilakukan Yesus.

Pesan hari ini

Saat menantikan sesuatu biasanya orang merasa galau. Tuhan menjawab kegalauan itu dengan hadir menjumpai umat-Nya.

Mari datang beribadah kepada-Nya, mencari penghiburan dan kekuatan seperti yang dilakukan Simeon dan Hana.

Jangan pernah menyerah saat menanti, apa pun yang terjadi selalulah berharap pada Tuhan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here