Usia Sepuh tak Halangi Denting Permainan Piano Sr. Cecila Riyanti CB

0
537 views
Sr. Cecila Riyanti CB (Mathias Hariyadi)

SIANG hari yang teramat panas di pertengahan bulan Juli 2022 lalu tak kuasa menghentikan gejolak muda dan semangat prima Sr. Cecila Riyanti CB.

Suster biarawati Kongregasi Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB) ini sudah menapaki usia sangat sepuh.

Lahir tahun 1934 di Yogyakarta, Sr. Cecila Riyanti CB di tahun 2022 ini sudah genap merangkai umur 88 tahun. Meski sudah renta usia, namun ingatan Sr. Cecilia CB ini masih sangat bagus.

Yang lebih menarik lagi, Sr. Cecila Riyanti CB ini adalah kakak sepupu Bapak Uskup KAJ Ignatius Kardinal Suharyo.

Masih sangat canthas bicara

Berbincang-bincang dengan Titch TV dan Sr. Franchine CB di Griya Adiyuswa Biara Santa Anna di kompleks Provinsialat Susteran CB di Yogyakarta yang adem dan rindang oleh banyaknya pepohonan, atmosfir gembira Sr. Cecila Riyanti CB senantiasa tampak membuncah.

Antusiasme dan semangat hidupnya terasa masih menggelora. Usai sepuh sungguh tak menghalangi beliau untuk selalu tampil ceria dan super semangat.

Buktinya, Sr. Cecila Riyanti CB sungguh masih sangat canthas dalam bicara.

Gaya bicaranya masih jelas. Juga sangat runtut.

Terlihat sangat terang-benderang antara lain, ketika beliau mulai berkisah tentang kisah hidupnya dan sejarah panggilan hidup membiaranya. Sejak masih masih usia remaja, muda, menjadi dewasa, dan kemudian menjadi seorang religius suster biarawati CB.

Jadi Magistra Novis dan berkarya di Leut, Belgia

Sr. Cecila CB antara lain pernah berkarya mengampu tugas sebagai formator menjadi Magistra Novis di Postulat-Novisiat CB di Yogyakarta.

Selama beberapa tahun lamanya, Sr. Cecila Riyanti CB pernah menjadi tenaga misionaris dan berkarya di Leut, Belgia – tempat kelahiran Ibu Pendiri Kongregasi Suster CB: Moeder Sr. Elisabeth Gruyters.

Lang zal ze leven

Di akhir wawancaranya yang berlangsung sangat lama dengan konten wawancara yang juga sangat menarik, Sr. Cecila Riyanti CB masih berkenan, saat kemudian “ditodong” oleh Sr. Franchine CB dan Sr. Birgitta CB. Untuk “unjuk gigi” memainkan tuts-tuts piano, sembari juga menyanyi.

Terjadi di akhir wawancara di refter Griya Adiyuswa Biara Santa Anna — tempat para suster CB sepuh dan purna karya menikmati hari-hari indahnya di Kompleks Provinsialat CB yang rindang dan teduh serta amat tenang ini.

Sr. Cecila Riyanti CB kemudian “naik pentas”.

Di depan piano dan sementara tangannya mulai menyentuh tuts piano dengan dentingan khusus pula, Sr. Cecila Riyanti CB mulai membawakan Lang Zal Ze leven – lagu Selamat Ulang Tahun– yang dia nyanyikan dalam bahasa Belanda.

Lang zal ze leven,

Lang zal ze leven,

Lang zal ze leven,

In de gloria,

In de gloria,

In de gloria,

Hip, hip, hip, hoera.

Hip, hip, hip, hoera.

Hip, hip, hip, hoera.

Tulisan tangan Sr. Cecila Riyanti CB usai menyanyikan lagu “Lang zal ze leven” dengan permainan piano di

Yang lebih menghebohkan lagi, Sr. Cecila Riyanti CB ini ternyata masih mampu menyanyikan lagu itu dengan sangat gagah. Suaranya juga masih so powerful.

Lengkap dengan gayanya yang menawan saat memainkan jari-jemarinya di antara tuts-tuts piano. Diakhiri dengan gestur fisik dan tampilan roman muka ceria -dan tak terduga- beliau masih juga pintar ndagel.

Sampun nggih Ndara,” tutur Sr. Cecila Riyanti CB secara lugas dengan mimik melucu.

“Sekian dulu ya, Tuan,” itulah kata penutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here