Bulan Imamat: 30 Hari Penuh Tekuni Refleksi dan Internalisasi Panggilan Menjadi Imam Jesuit (1)

0
724 views
Ilustrasi: Tahbisan imamat. (Ist)

Pengantar

Tulisan ini muncul di jaringan komunikasi internal para Jesuit Indonesia di Inter Nos

Uskup Emeritus Keuskupan Purwokerto Mgr. Julianus Sunarka SJ berkenan membagikan risalah refleksi atas Bulan Imamat ini melalui jaringan komunikasi internal para penggiat dan pemerhati Keuskupan Purwokerto.

————–

KAMI berterima kasih pada Rektor Kolsani, Romo Andre Sugijopranoto.

Sepanjang bulan Januari ini, tepatnya ,mulai tanggal 2-31 Januari 2019, kami para teologan tahun pertama di Kolsani menjalani Bulan Imamat di Girisonta.

Bulan Imamat, yang juga sering disebut Arrupe Month, menjadi waktu khusus bagi kami untuk merenungkan secara lebih mendalam dan integral mengenai panggilan imamat kami dalam Serikat Jesus.

Rahmat yang diminta selama bulan ini terutama adalah kemantapan menyambut rahmat imamat dalam Serikat Jesus. Untuk itu, kami amat bersyukur dan berterima kasih atas kemurahan banyak Nostri yang telah membantu kami selama bulan ini.

Melalui sharing-sharing mereka, kami memperoleh banyak inspirasi sebagai bekal berharga menyambut masa foRomoasi selanjutnya dan rahmat imamat. Wawasan kami pun makin diperluas dengan beragam dan kayanya panggilan imam Jesuit.

Kami berterima kasih kepada:

  • Rektor Kolsani, Romo Andre Sugijopranoto SJ, yang membuka dan memberi pengantar Bulan Imamat kami;
  • Romo Herry Priyono SJ yang mengisi sesi panggilan SJ dalam kaitannya dengan buah-buah KJ 36 dan Spiritualitas Ignatian (dengan lugas dan terang benderang);
  • Bapak Kardinal Julius Darmaatmadja SJ yang dalam kebijaksanaannya memberi wawasan mengenai imamat dan Lembaga Hidup Bakti dalam Gereja;
  • Romo Krispurwana Cahyadi SJ mengenai imamat dalam Serikat Jesus (terima kasih untuk banyak cerita, bir, dan makan malam);
  • Romo Provinsial Petrus Sunu Hardiyanto SJ mengenai tantangan dan kebijakan Provindo serta Serikat Universal;
  • Romo Bambang Sipayung SJ (socius provinsial sekaligus playmaker yang ulung di lapangan bola) mengenai government and manual for juridical practices;
  • Romo Sadhyoko SJ yang menambah pemahaman kami mengenai manajemen keuangan dan praktik kemiskinan dalam Serikat;
  • Romo Dominico Savio SJ dan Romo Alis Windu SJ di Mertoyudan yang telah berbagi tantangan mendampingi seminaris zaman now;
  • Romo Priyo Poedjiono SJ mengenai kedalaman hidup rohani imam Jesuit (juga tentang khasiat rokok herbal dan hal-hal praktis seperti cara berjalan seorang optimis);
  • Romo Sigfried Zahnweh SJ mengenai kaul kemurnian;
  • Romo Kuntoro Adi SJ mengenai kerasulan pendidikan (dan tentu saja, terima kasih untuk oleh-oleh sebungkus kopi Arabica yang nikmat);
  • Romo Adrianto D. Mulyono SJ yang membagikan suka duka dan jerih payah karya pelayanan sosial khususnya di SPM Realino;
  • Romo Didik Chahyono mengenai kerasulan paroki (dan traktiran makan siang di Bumi Semarang Baru);
  • dan Romo Eko Sulistyo SJ mengenai psikologi hidup rohani, atau lebih tepatnya Antropologi Panggilan Kristiani.

Selama sebulan kami disambut dan dilayani secara luar biasa oleh Komunitas Girisonta: Romo Rektor Edi Mulyono SJ, Romo Minister Andre Yuniko SJ, Bruder Dieng SJ (ekonom baru), dan segenap para Nostri di Domus Patrum, Rumah Retret dan Novisiat (para novis primi dan secundi, termasuk kesempatan satu-satunya bermain bola bareng, yang membolehkan kami masing-masing membuat gol), maupun para romo dan bruder di Emmaus.

Terima kasih boleh menggunakan lapangan bola meskipun belum sepenuhnya beres karena terserang hama uret.

Bulan Imamat: 30 Hari Penuh Tekuni Refleksi dan Internalisasi Panggilan Menjadi Imam Jesuit

Terima kasih untuk Romo Maryono di Gedangan, tempat kami mampir dan merayakan misa minggu; Romo Thomas Septi dan Romo Agung di Sukorejo: terima kasih telah membawa kami menikmati kopi Gunung Prau dan ngobrol-ngobrol dengan warga setempat.

Dan, tentu saja kami berterima kasih sedalam-dalamnya pada Romo Spiritual Kolsani yang baru, Romo. Prapta Diharja yang dengan sabar dan setia menemani kami selama Bulan Imamat ini, serta mendampingi kami selama Octiduum.

Kami hanya berempat, tapi kepala dan mulut mungkin lebih dari itu. (Berlanjut)

Girisonta, 31 Januari 2019

Salam dan doa,
Wylly, Harry, Deo dan Dam

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here