Ratusan muda-mudi katolik atau yang kerap disebut Orang Muda Katolik dari sembilan paroki yang tergabung dalam satu diosis Keuskupan Banjarmasin berkumpul, menyatu dalam suka cita dan kegembiraan selama lima hari empat malam (27/8- 3/9) di Secata Gunung Kupang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Dengan mengusung tema “Omnia Vincit Amor” atau berarti “kasih mengalahkan segalanya” para muda-mudi ini menyatukan diri dalam gelaran Jambore Orang Muda Katolik Keuskupan Banjarmasin 2011 (JOMKA) untuk kedua kalinya.
Dalam homilinya yang berjudul “Kerendahan Hati dan Menjadi Pribadi Sederhana” saat membuka JOMKA kedua, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin Pastor Petrus Prillion MSF menyebutkan bahwa JOMKA ini dilaksanakan demi mempersiapkan para muda-mudi Katolik agar mampu menghadapi tantangan hidup zaman sekarang yang tidak mudah. Semoga dimanfaatkan dengan sebaik mungkin
Seminar dan Dinamika Kelompok
Selanjutnya ragam acara dan permainan dinikmati sekitar 264 peserta dengan antusias. Ada seminar tentang Ekaristi dan Seminar tentang Liturgi, sharing antarparoki dan adorasi di hadapan Sakramen Maha Kudus yang berlangsung di hari kedua.
Ada pula kegiatan dinamika kelompok yang dilakukan dalam bentuk outbound di hari ketiga. 10 macam “games” di 10 titik pos yang harus dilewati masing-masing kelompok dibuat untuk menantang para peserta JOMKA. Di masing-masing pos, 20 kelompok yang ada harus menyelesaikan tugas dan memecahkan teka-teki yang diberikan penjaga pos. Outbond berlangsung hingga sore hari dan berakhir dengan acara api unggun.
Hari keempat merupakan hari seni karena perwakilan dari 9 paroki harus menampilkan kesenian yang mereka kenal. Beragam tarian tradisional dan bentuk kreativitas lain seperti gerak dan lagu, drama dari masing-masing KOMKA Paroki dipertunjukkan dalam kesempatan ini.
Promosi Panggilan
Di tengah sesi digelar promosi panggilan yang menghadirkan Direktur Diosesan Karya Kepausan Indonesia atau Dirdios KKI Keuskupan Banjarmasin Pastor Antonius Bambang Doso Susanto Pr, Direktur Seminari Menengah Senakel Keuskupan Banjarmasin Pastor Ignatius Supardi Prihatin Saputro Pr, 3 orang suster dari tarekat SPC dan SSpS, 1 orang frater CMM dan 1 orang frater projo Keuskupan Banjarmasin.
Pastor Doso menyampaikan bahwa dari waktu ke waktu panggilan memang berkurang. “Di satu pihak kehadiran seorang pastor sangat dirindukan oleh umat, sedangkan di lain pihak pastornya ternyata tidak datang-datang! Jika kita berpikir tentang keuskupan ini, maka hendaknya kita juga berpikir tentang apa yang bisa kita perbuat bagi keuskupan ini” kata Pastor Doso.
Kepada para peserta yang hadir, masing-masing imam, suster maupun frater pun secara bergiliran mengungkapkan secara singkat perjalanan panggilannya masing-masing.
“Imam adalah panggilan istimewa, dimana seorang imam dipakai Tuhan secara istimewa pula,” demikian ucap Pastor Supardi. Ia menambahkan bahwa seorang imam ditahbiskan (diurapi) oleh Yesus sendiri untuk menguduskan dunia.
Dalam promosi panggilan kali ini, tercatat 2 orang peserta putri dan 10 orang peserta putra naik ke atas panggung seraya mengungkapkan niatnya masing-masing untuk menjadi imam, suster maupun frater kelak di kemudian hari.
Wawanhati dengan uskup
Hari terakhir, hari kelima diisi dengan wawanhati bersama Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Petrus Boddeng Timang. Uskup mengajak OMK yang hadir untuk berpikir tentang apa yang diinginkan dan direncanakan oleh masing-masing pribadi dalam rangka menjadi bagian dari masyarakat di Kalimantan Selatan.
Uskup juga berharap agar melalui pertemuan JOMKA seperti ini muda-mudi Katolik dapat mengasah jati diri hingga kian mengkilat. “Kiranya sepulang dari pertemuan ini, para peserta JOMKA nantinya dapat menjadi tokoh-tokoh di KBG, wilayah dan paroki masing-masing, atau dimana pun saja kalian berada. Saya berharap apa yang sudah ditimba di tempat ini, dapat dibagikan pula bagi orang muda lainnya yang kalian jumpai!”
sumber : mirifica.net
