Lentera Keluarga – Diam Di Hadirat Tuhan

0
861 views

Jumat,  5 Oktober 2018
Bacaan: Ayb 38:1.12-21;39:36-38; Mzm 139:1-3.7-10.13-14b; Luk 10:13-16

Renungan

SETELAH berkeluh kesah kepada Allah, menuntut dan mempertanyakan kebijaksanaanNya, Allah menjawab Ayub dengan menunjukkan  kebijaksanaanNya yang tercermin dalam alam semesta. Kalau Allah mampu mengatur segala sesuatu di luar kemampuan manusia, apakah masih “relevan” manusia mempertanyakan kebijaksanaanNya terhadap hidup manusia? Penjelasan Allah itu membuat Ayub hanya mampu menutup mulut dan tidak lagi mampu berbantah : “Mulutku kututup dengan tangan.Satu kali aku berbicara, tidak akan kuulangi; dua kali aku berkata, tidak akan kulanjutkan”

Jika kita mempertanyakan kebijaksaan Allah dan menuntut keadilanNya atas penderitaan, ada baiknya kita juga membuka mata hati kita untuk melihat kebiajaksanaanNya yang tercermin dalam alam semesta. Allah menata hidup alam semesta yang begitu luas dan tak terselami demikian teliti, cermat, indah, tekun, dan tepat. Demikian juga ketika Ia mendandani kita, anak-anakNya. Mari kita masuk keheningan, buka mata hati kita sebelum kita menyalahkanNya dan menuntut keadilan dariNya atas penderitaan yang kita alami.

Kontemplasi

Dalamilah dan rasakanlah apa yang dilihat, dirasakan dan dialami oleh Ayub ketika mendengarkan jawaban Allah.

Refleksi

Apakah aku mengambil sikap hening dan membuka mata hatiku lebih dalam lagi ketika aku merasakan bahwa Allah tidak adil dan tidak care pada diriku?

Doa

Ya Bapa, kebijaksanaanMu tak terselami. Jika Engkau mendandani alam semesta ini demikian luar biasa; demikian aku percaya bahwa Engkau mendandani hidup anakMu ini lebih indah dari segala sesuatu. Amin.

Perutusan 

Heninglah di hadapan kebijaksanaan Tuhan yang Mahakuasa.
Mari kita berdoa pula bagi saudara-saudara kita yang sekarang ini sendang mengalami penderitaan

https://www.youtube.com/watch?v=ClW6QxQGnxo

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here