Kisah natal menunjukkan pada kita bahwa Tuhan sangat peduli dan perhatian pada mereka yang tersingkir dan tidak dipedulikan. Kabar gembira kelahiran juruselamat justru disampaikan oleh para malaikat kepada para gembala. Padahal para gembala bukanlah kasta terpenting dalam kebudayaan Yahudi. Mereka nomaden (hidup berpindah-pindah, tidak jelas) dan tidak diperhitungkan.
Demikian kurang lebih yang disampaikan Romo Hendra Sutedja SJ dalam kotbahnya di perayaan ekaristi malam natal di Gereja Santo Matias, Cinere, Sabtu (24/12).
Romo Hendra lebih lanjut menjelaskan bahwa dalam kisah-kisah Kitab Suci kepedulian Tuhan pada mereka yang terpinggirkan tampak jelas terutama dalam kisah kebangkitan Yesus.
“Para perempuan lah yang pertama kali mendapatkan kabar kebangkitan Yesus,” ujar Romo Hendra. Para wanita dalam dunia Yahudi juga termasuk kelompok masyarakat sekunder. Mereka kerapkali juga tidak diperhitungkan.
Karena itu, sebagai gereja kita mau memosisikan diri sebagai gereja yang apa dan bagaimana, lihatlah Tuhan. Hal yang sama mesti kita terapkan juga dalam hidup kita sebagai keluarga, sebagai pribadi, peduli pada mereka yang terpinggirkan dan tidak diperhatikan.
