Pelita Hati: 09.06.2018 – Rela Hati

0
785 views

Bacaan Markus 12:38-44

Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” (Mrk 12:41-44)

Sahabat-sahabat pelita hati,

KINI kita berjumpa dengan kisah “persembahan seorang janda miskin” yang dipuji oleh Yesus,  bukan karena besar jumlahnya tetapi karena kerelaan memberikan semuanya dari kekurangannya. Sang janda sejatinya hanya memberikan “dua peser” ke kotak persembahan sangat kecil dan jauh jumlahnya dari persembahan orang kaya. Persembahan yang diberikan janda miskin tersebut merupakan penghasilannya yang didapat satu hari itu. Jadi jika dihitung, janda tersebut memberikan seluruh penghasilannya kepada Allah. Sementara orang kaya memberikan dari kelimpahannya.

Sahabat terkasih,

Bagi Allah, bukan jumlah yang utama, melainkan kerelaan dan keterbukaan hati untuk memberi. Persembahan janda miskin ini mengajak kita untuk bertanya: apa yang telah kita persembahkan kepada Allah? Apa yang kita berikan kepada Gereja? Tuhan tak menuntut dan mematok jumlah,  yang dibutuhkan adalah kerelaan kita. Sekali lagi kata kuncinya adalah “kerelaan hati”.

Hari ini  liturgi Gereja memperingati  Hati Tersuci Santa Perawan Maria. Kesucian hati Maria terletak pada kerelaan hatinya menjdi ibu Tuhan yang ternyata tidak selalu menyenangkan justru sebaliknya beruntun dengan perjungan. Lihatlah kisah perkandungannya serta saat melahirkan Yesus putera-Nya. Maria harus menjalaninya dengan penuh derita. Lihatlah kisah pengungsiannya ke Mesir dengan membawa bayi Yesus yang masih kecil  dan pada akhirnya,  Maria dengan rela hati menyaksikan derita dan penyaliban putera terkasihnya. Semoga kita mampu meneladan si Janda miskin dan Santa Perawan Maria dengan segala kerelaan hatinya.

Jika pergi ke kota Medan,
jangan lupa membeli durian.
Semoga kita mampu meneladan,
kerelaan hati Tuhan.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here