Pontianak: Natal Ekumenis 2019 Rajut Persahabatan Menuju Kalbar Damai

0
246 views
Uskup Keuskupan Ketapang sekaligus Ketua Komisi Kepemudaan KWI Mgr. Pius Riana Prapdi menyampaikan homili. (Panitia)

”MARILAH kita hidup sebagai sahabat bagi semua orang, karena sahabat adalah kebutuhan jiwa.”

Demikian pesan inti dari kotbah yang disampaikan oleh Uskup Keuskupan Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi, dalam Perayaan Natal Ekumenis Provinsi Kalimantan Barat bersama Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan segenap Umat Kristiani se-Kalimantan Barat.

Acara ini digelar di Sport Centre “Supriadi” Kodam XII Tanjungpura, hari Kamis, 9 Januari 2020.

Mgr. Agustinus Agus berbincang-bincang dengan Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

Perayaan Natal Ekumenis ini bertajuk “Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang” (Yoh 15: 14–15) yang merujuk pada tema Natal Nasional dengan subtema “Dengan Semangat Natal, Kita Perkokoh Persahabatan menuju Kalbar Bermartabat, Damai, Aman, dan Nyaman.”

Sejak pukul 16.00 WIB, kurang lebih 2.500-an dua Umat Kristiani memadati tempat berlangsungnya Perayaan Natal Ekumenis yang diawali dengan puji-pujian pembuka dan ibadah syukur.

Perayaan ibadat dipimpin oleh Pastor John Rustam Pr.

Hadir pula di altar Uskup Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi sebagai pengkotbah, Pdt. Henny, Pdt. Djonly Rosang, Pdt. Ali Santoso, Perwakilan Suster, Perwakilan POLRI, Perwakilan TNI, dan Bimas Kristen.

Sukacita dalam Natal Ekumenis 2019.

Makna Natal

Dalam pesannya, Mgr. Pius Riana Prapdi mengungkapkan bahwa Natal merupakan momentum persahabatan untuk Indonesia maju, di mana kelahiran Tuhan Yesus Kristus tersebut mampu merobohkan tembok-tembok pemisah yang memecah belah umat manusia.

“Bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman suku, budaya, bahasa mampu berjuang bersama untuk merebut kemerdekaan. Tentu, bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.

Maka, dengan penuh sukacita dan bersyukur pula, kita percaya bahwa Tuhan yang mahakasih berkenan dalam perjuangan untuk Indonesia,” kata Uskup Keuskupan Ketapang tersebut.

Setelah ibadah, Perayaan Natal Ekumenis semakin semarak dengan kehadiran Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, SH, MHum  bersama Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus, dan sejumlah pejabat daerah lainnya yang disambut dengan tarian berciri khas TiDaYu (Tionghoa, Dayak, dan Melayu).

Dalam sambutan singkatnya, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH, MHum, turut menyambut baik Perayaan Natal Ekumenis.

Ia juga menyatakan tema Natal Ekumenis kali ini mengingatkan bahwa kita ini sebagai suatu kebersamaan, khususnya sebagai masyarakat di Kalimantan Barat.

Sutarmidji juga mengungkapkan bahwa dia sering berdiskusi bersama Mgr. Agus mengenai apa yang harus kita lakukan untuk mempopulerkan Kalimantan Barat seraya mengajak seluruh jemaat untuk bersama membangun Kalimantan Barat.

Oleh karena itu, Sutarmidji menegaskan kepada seluruh jemaat untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan yang ada dan mencari kebersamaan kita semua.

Acara hiburan, Mgr. Agus melantunkan tembang andalannya.

Sedangkan, Ketua Panitia Natal Ekumenis, Kolonel (CZI) Yudha Rusniwan dalam sambutannya mengatakan, bahwa Perayaan Natal Ekumenis terhimpun melalui lembaga-lembaga gereja sebagai wujud eksistensi umat kristiani yang tergabung dalam PNS, TNI, POLRI dan masyarakat kristiani Kalimantan Barat.

Merujuk pada Tema Natal Ekumenis kali ini, maka kita sebagai sahabat harus saling menghormati, saling menghargai, dan menciptakan situasi yang kondusif. Oleh karena itu, diharapkan kita dapat mendorong kemajuan pembangunan segala bidang di Provinsi Kalimantan Barat,” ungkapnya.

Perayaan Natal Ekumenis kemudian dilanjutkan dengan prosesi penyalaan lilin natal. Berikut yang menyalakan lilin Natal adalah:

  • Ketua Umum Natal Ekumenis Provinsi Kalimantan Barat.
  • Gubernur Kalimantan Barat.
  • Pangdam XII Tanjungpura.
  • Kapolda Provinsi Kalimantan Barat.
  • Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat.
  • Kepala Pengadilan Tinggi.
  • Kepala Kejaksaan Tinggi.
  • Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Provinsi Kalimantan Barat.
  • Danlanud Supadio.
  • Uskup Keuskupan Agung Pontianak.
  • Uskup Keuskupan Ketapang.
  • Perwakilan Suster.
  • Ketua PGI.
  • Ketua PGLII
  • Ketua PGPI.

Penyalaan lilin tersebut didampingi 12 anak dengan pakaian khas masing-masing daerah di Indonesia yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keberagaman etnis, tetapi keberagaman tersebut menjadi symbol persahabatan sebagaimana tema Natal yang diusung pada perayaan tersebut.

Santap siang bersama.

Lantunan nyanyian lagu O Holy Night yang dibawakan oleh paduan suara gabungan gereja-gereja turut mendukung suasana hikmat dalam prosesi penyalaan lilin tersebut.

Setelah itu, para jemaat Kristiani dihiburkan dengan berbagai penampilan yang bernuansakan tema natal, seperti paduan suara lagu Selamat Hari Natal dan Tahun Baru dari gabungan POLRI, TNI, Ibu Persib, dan Ibu Bhayangkari, nyanyian lagu Ku Mau Iringi Tuhan dari Danlanud Supadio, paduan suara dari Gli Angelo Cantano, persembahan tarian dari The Ballerinas, dan sebagainya..

Tidak ketinggalan juga, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus mempersembahkan nyanyian lagu bersama Mgr. Pius Riana Prapdi, para pendeta, Danlanud Supadio, TNI dan POLRI.

Dengan penuh sukacita, mereka berkolaborasi menyanyikan lagu Natal yang berjudul Penebus Dosa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here