Puncta 22.09.19 Minggu Biasa XXV Lukas 16:1-13: Warung Bakmi “Tumpukan”

0
361 views
Ilustrasi: Protes janji kampanye. (Ist)

SAYA tercengang dan heran melihat pemilihan pengurus dewan paroki seperti hajatan pilkada saja. Ada tim sukses, ada kampanye, ada penggalangan massa, moga-moga tidak ada amplop serangan fajar.

Kok seperti rebutan kursi jabatan. Kalau orang itu kualitas pribadinya baik, tidak perlu mencari dan mengejar dukungan.

Sebaliknya orang banyak akan datang dengan sukarela mempercayakan tanggungjawab kepadanya.

Contoh mudahnya begini; ada warung bakmi “ndelik” di tengah kampung, jauh dari jalan raya, tetapi enak rasanya, murah harganya, nyaman tempatnya. Orang dari jauh-jauh rela datang. Banyak mobil parkir di warung itu.

Yang penting itu mutu kualitas bukan penampilan. Walaupun iklannya besar-besaran tempatnya bagus, di pinggir jalan besar, tetapi kalau masakannya gak enak alias mutunya jelek ya tidak akan didatangi pembeli.

Yesus hari ini menunjukkan mutu kualitas itu antara lain setia dalam perkara-perkara kecil dan bisa bertanggungjawab dalam hal-hal yang kecil.

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”

Seorang pemimpin akan dinilai dari kesetiaannya dalam perkara-perkara kecil. Bukan seperti orang partai, kalau ada bencana baru datang dengan membawa bendera besar-besar supaya dilihat orang.

Filosofi pemimpin itu seperti padi. Semakin tinggi semakin menunduk ke bawah. Padi yang menjulang tinggi itu tanda tidak ada isinya.

Setia dalam perkara kecil itu bukan mengejar yang tinggi-tinggi, tetapi menunduk melayani yang kecil-kecil. Bekarja dengan tulus tanpa pamrih.

Yesus juga menyebut tentang kejujuran. “”Jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?”

Sangat penting memiliki pemimpin yang jujur. Kalau ia tidak jujur dalam hal kecil, bagaimana dia dapat jujur dalam perkara yang besar? Jujur itu nampak dari kata dan tindakan. Jujur itu seiringnya kata dan tindakan. Jujur menghasilkan kepercayaan.

Pelayanan di gereja itu adalah pro bono pro Deo. Pelayanan demi kebaikan dan demi Tuhan. Bukan untuk mencari jabatan, kedudukan, kuasa atau kehebatan pribadi.

Dasar pelayanan adalah kasih, kejujuran dan setia dalam perkara-perkara kecil. Semoga kita mempunyai pelayan-pelayan yang demikian.

Malam ini pergi ke restoran
Saya pesan telur mata sapi
Janganlah ambisi demi kekuasaan
adilah pelayan yang rendah hati

Cawas, suatu pagi yang cerah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here