BANYAK orang bertanya-tanya, mengapa penghormatan dan misa arwah untuk seorang pastur sekaliber dan setenar Romo R. Kurris SJ tidak terjadi di gereja? Tentu bukan maksud para petinggi umat katolik pun pula Ordo Serikat Yesus lalu menaruh jenazah Romo Kurris SJ di tempat lain. 
Kita semua mahfum tentunya, kalau Gereja Katedral menjadi tempat paling favorit untuk venue misa perkawinan bagi pasangan-pasangan baru yang berniat mengukuhkan tali kasihnya melalui Sakramen Perkawinan di Gereja Katedral. Nah, barangkali karena sudah fully booked dan jadwal mengubah venue tentu tak bisa diganti mendadak, maka tak ada pilihan lain kecuali menaruh jenazah Romo Kurris SJ di tempat lain.
Namun, terobosan baru tetap bisa dilakukan.
Sabtu (26/11) malam ini, tepatnya pukul 19.30 WIB, akan diadakan Misa Pemberangkatan Jenazah Romo R. Kurris di Gereja Katedral Jakarta. Tiga romo Yesuit akan memimpin upacara ini yakni Romo Gebraldul Koelman SJ, Romo Van den Heuvel Sugiri SJ, dan Romo Stephanus Bratakartana SJ.
Para imam lain yang berkenan hadir dimohon membawa stola dan jubah sendiri-sendiri.
Usai misa dan upacara penghormatan terakhir, jenazah Romo R. Kurris langsung dibawa ke Kerkop Girisonta, Karangjati, Ungaran Selatan, Kabupaten Semarang, melalui jalur darat dengan ambulans dan sejumlah mobil pengiring.
