Senantiasa Berserah Diri kepada Tuhan

0
635 views
Ilustrasi: Pasrah pada Tuhan. (Ist)

BANYAK orang sering kurang yakin akan penyertaan Tuhan dalam hidup mereka. Akibatnya, mereka mengalami hidup yang tidak menyenangkan.

Scott Hamilton adalah seorang pemain ski es Amerika terkenal. Ia lahir di Toledo, Ohio, USA.

Saat berusia tiga pekan, ia diangkat oleh sebuah keluarga profesor. Ia tumbuh dan berkembang dengan dua anak angkat yang lain. Beranjak dewasa, ia kemudian memusatkan perhatian pada olahraga es.

Suatu ketika, pada tahun 1997, ia mengalami suatu rasa sakit yang luar biasa di perutnya. Setelah didiagnosis di sebuah klinik di Cleveland, ditemukan kanker pada testisnya.

Bagi banyak orang, berita penyakit kanker yang dideritanya merupakan suatu malapetaka. Namun saat mendengar berita itu, Scott malah membuat lelucon. Hal itu ia lakukan untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Lelucon itu menguatkan dirinya.

Situasi seperti itu membantu dirinya untuk menjalani 12 minggu operasi yang berhasil dengan baik. Setelah enam minggu sembuh dari kanker itu, Scott kembali ke arena es untuk berlatih. Ia mempersiapkan dirinya untuk 12 musim penampilannya sebagai seorang bintang pemain ski es.

Scott Hamilton percaya bahwa hal yang membuat seseorang terpuruk adalah perilaku yang membuat dirinya sedih. Karena itu, ia tidak sedih mendengar berita buruk tentang kesehatannya. Ia menerimanya dengan penuh optimisme. Ia memasrahkan selluruh hidupnya kepada Sang Khalik.

Bangun optimisme

Banyak orang begitu takut dan sedih mendengar kesehatannya yang memburuk. Mereka menjadi murung dalam hidupnya. Seolah-olah dunia ini akan segera kiamat. Padahal kalau orang menghadapinya dengan tenang, orang akan menemukan titik terang dalam hidupnya.

Kisah Scott Hamilton di atas memberi kita inspirasi untuk memiliki suatu kekuatan jiwa dalam menghadapi berbagai penyakit yang menyerang kita. Humor-humor yang diungkapkan Scott membuatnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Ia yakin, dengan menunjukkan semangat hidup, ia mampu menghadapi penyakitnya.

Setiap orang rentan terhadap penyakit. Ada yang mudah menghadapi situasi hidupnya saat penyakit menyerang dirinya. Namun ada yang takut menghadapi situasi hidupnya. Tentu saja ini hal yang sangat manusiawi. Namun ketika orang dengan penuh optimis menghadapi sakit penyakit yang menyerang dirinya, justru akan membantu orang sembuh dari penyakitnya.

Menerima dengan terbuka situasi hidup membantu orang untuk melewati peristiwa-peristiwa hidup dengan baik. Soalnya adalah sering orang mengalami kepanikan dalam hidupnya. Orang merasa hidupnya akan segera berakhir. Padahal hidup manusia itu berada di tangan Tuhan.

Orang beriman mesti selalu optimis dalam menjalani hidup ini.

Mengapa? Karena optimisme itu membantu kita untuk menjalani hidup ini dengan damai dan tenang.

Namun untuk sampai pada optimisme itu, orang mesti berani menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Hanya melalui penyerahan hidup itu orang mampu menjalani hidup ini dengan baik dan benar.

Mari kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, agar kita dapat menemukan makna hidup yang lebih baik dan benar. Tetap semangat, sahabat Sonora. Tuhan memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here